Survei Terbaru di Pilwali Makassar, Appi Tempel Danny
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Puncak kontestasi Pilwali Kota Makassar tersisa tujuh bulan lagi. Sejumlah lembaga survei mulai merilis hasil penelitiannya terhadap popularitas dan elektabilitas kandidat Wali Kota Makassar dalam Pilwali 2020.
Berdasarkan hasil survei PT General Survei Indonesia (GSI), popularitas tiga calon wali kota saling tempel ketat. Antaralain; Mohammad Ramdhan Danny Pomanto memiliki popularitas 97,80% dengan penerimaan masyarakat 77,10%.
Kemudian Syamsu Rizal MI, popularitasnya mencapai 93,10% dengan penerimaan masyarakat 76,80%, Munafri Arifuddin 92,80% dengan penerimaan masyarakat 74,60% dan penerimaan masyarakat Irman Yasin Limpo 81,20% sementara penerimaan masyarakat 62,80%.
Direktur PT GSI, Herman Lilo memaparkan bahwa pengumpulan data dilakukan selama sepuluh hari, yakni 10-20 Februari 2020. “Populasi dalam assessment ini adalah seluruh warga Kota Makassar yang berumur 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah,” jelas Herman dalam rilis surveinya di Hotel Swissbell, Selas (25/02/2020).
Soal elektabilitas, lanjut Herman, tentunya tidak seirama dengan popularitas seluruh kandidat. Meski begitu, hasil survei untuk enam hingga dua kandidat posisi Munafri Arifuddin menempel ketat Mohammad Ramdhan Danny Pomanto.
Elektabilitas Munafri Arifuddin atau Appi yang mencapai 29,96% sementara Mohammad Ramdhan Danny Pomanto yakni 39,09%. Berbeda halnya elektabilitas Syamsu Rizal MI atau Deng Ical mencapai 16,93% dan Irman Yasin Limpo 4,68%. Menyangkut strong voters pun demikian.
Menurut Herman, strong voters Mohammad Ramdhan Danny Pomanto 19,60% dan kemungkinan berubah 19,15%, Munafri Arifuddin 15,03% dan kemungkinan berubah 13,70%.
Selanjutnya Syamsu Rizal MI mencapai 7,02% dan kemungkinan berubah 9,91%, serta strong voters Irman Yasin Limpo 0,89% dengan kemungkinan pemilih yang berubah 1,79%.
“Itu hasil survei popularitas dan elektabilitas untuk enam kandidat. Tapi secara keseluruhan hingga lima dan tiga kandidat, posisi Appi tetap menempel Danny Pomanto,” tandas Herman.
Misalnya saja untuk empat kandidat, elektabilitas Danny Pomanto mencapai 39,90% kemudian Appi 28,55%. Ical 17,01% dan None 6,05%.
Untuk strong votersnya; Danny 18,50% dan kemungkinan berubah 19,90%, Appi 14,24% dan kemungkinan berubah 13,56%, Ical 7,22% dengan kemungkinan berubah 9,79%, serta None 1,89% dan kemungkinan berubah 3,57%.
Selanjutnya untuk tiga kandidat, elektabilitas Danny 20,6%, Appi 17,37%, None 1,11%. “Survei tiga kandidat ini tanpa Ical,” sebut Herman.
Adapun untuk dua kandidat, menurut Herman, elektabilitas Danny Pomanto masih berada di bawah 50%, yakni 48,22%. Kemudian Appi elektabilitasnya mencapai 38,42%.
Ketua Departemen Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto menilai jika popularitas kandidat sudah di atas 90% maka sangat sulit menaikkan elektabilitas dan susah turun. Kecuali ada isu besar yang menghantam sehingga berpengaruh terhadap dukungan.
“Pengeloaan isu yang tepat jelas bisa mengancam elektabilitas lawan,” terang Andi Ali.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News