SULSELSATU.com – Gonjang ganjing pemecatan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya terus terjadi. Terbaru, ada ketidaknyamanan Presiden Joko Widodo dengan hal ini.
Ketidaknyamanan Jokowi diungkapkan oleh
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan
Farhan menuturkan ketidaksukaan Istana terhadap langkah pemecatan Helmy Yahya dinilai terjadi atas dasar pertikaian, bukan kinerja. Oleh sebab itu pihak Istana disebut tidak mengapresiasi langkah Dewas memecat Helmy Yahya
Baca Juga : VIDEO: Usai Purnatugas, Jokowi Terima Aduan Warga Terkait Ganti Rugi Lahan Jalan Tol
“Mensesneg dalam rapat dengan sembilan fraksi Komisi 1 menyatakan, presiden tidak happy dengan pemecatan terhadap Dirut TVRI karena isunya bukan performa, tapi isunya adalah pertikaian Dewan Pengawas vs Dirut,” ujar Farhan di Jakarta, seperti dikutip mediaindonesia, Selasa (25/2/2020).
Farhan memastikan, kontroversi pemecatan Helmy Yahya dari posisi Dirut akan terjawab oleh hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kinerja Helmy akan dinilai berdasarkan hasil audit BPK terhadap kineria TVRI selama 2017-2019.
“Dari situ akan ketahuan apakah memang pemecatan Dirut TVRI punya dasar yang kuat,” katanya.
Baca Juga : VIDEO: Presiden Jokowi Ungkap Arti Nama Cucu Keenam: Bebingah San Tansahayu
Menurut Farhan tindakan Dewas dinilai melanggar etika politik karena secara sepihak memecat Helmy Yahya dari kursi Dirut TVRI.
“Sikap Dewas yang jalan terus melakukan pemecatan Dirut dan perekrutan Dirut baru dinilai mengabaikan proses politik dengan DPR RI,” tutup mantan presenter televisi ini.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar