BKKBN Sulsel Ajak Milenial Tak Nikah di Usia Dini
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel mengajak milenial untuk tidak menikah usia dini. Hal tersebut menjadi salah satu bagian dari program BKKBN yaitu pembangunan keluarga.
Kepala BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani Basharu mengatakan seluruh siklus hidup manusia, BKKBN itu punya peran di dalamnya. Bukan hanya terbatas pada pelayanan alat kontrasepsi.
“Contohnya, mulai dari remaja. Remaja diharapkan tidak menikah diusia muda. Kita upayakan anak-anak remaja tidak kawin diusia mudah karena akan menggunting dia punya kesempatan melanjutkan pendidikan, akan menggunting harapannya punya pekerjaan yang layak,” kata Andi Rita saat wawancara dalam acara rapat kerja daerah (Rakerda) BKKBN Sulsel tahun 2020, Rabu, (26/2/2020).
Hal tersebut, kata Andi Rita sesuai dengan Rakerda BKKBN Sulsel tahun 2020 yaitu program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (banggakencana) tingkat provinsi Sulsel tahun 2020, dengan tema banggakencana dalam era milenial untuk Indonesia maju, sejahtera, dan berkeadilan.
Menurut Andi Rita, BKKBN punya perang penting yaitu dalam program pembangunan keluarga dan ketahanan keluarga yaitu dimana membahas menurunkan angka stunting, kematian ibu, dan angka kematian bayi.
“Pembangunan keluarga juga ada didalamnya ketahanan keluarga yang membahas sepeti pendewasaan usia perkawinan, dan merangkaul anak milenial yaitu diberikan kesempatan untuk meraih pendidikan, bukan kawin diusia dini karena dapat memberikan kontribusi angka stunting,” jelas Andi Rita.
Selanjutnya, jika sudah kawin lanjut Rita, ada beberapa hal yang harus diketahui, seperti pengasuhan anak, bina keluarga remaja yaitu diberikan pemahanan membina anak usia remaja, hingga bina keluarga lansia.
“BKKBN disebagian benaknya orang itu hanya terbatas pada pelayanan alat kontrasepsi, saya tdak setuju dengan itu. Karena programnya BKKBN luar biasa sangat luas, seluruh siklus hidup manusia, BKKBN itu punya peran di dalam,” tegasnya.
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News