Lirik Smart City Makassar, JASCA Boyong 50 Pengusaha Jepang

Lirik Smart City Makassar, JASCA Boyong 50 Pengusaha Jepang

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemkot Makassar bekerjasama dengan Japan Association fot Smart Cities (JASCA) menghadirkan 51 pengusaha dari Negeri Sakura dalam konfrensi yang digelar di Hotel Aston, Kamis (27/2/2020).

Kepala Diskominfo Kota Makassar Ismail Hajiali mengatakan, ada sekitar 50 delegasi pengusaha dari Jepang yang hadir dalam konferensi tersebut. Mereka membahas peluang kerja sama dan investasi di Makassar.

“Yang hadir ini ada kurang lebih 51 delegasi, yang sudah tiba kemarin di Makassar. Itu dari Jepang,” kata Ismail.

Pertemuan ini merupakan yang pertama di Kota Makassar dan bakal berlangsung selama dua hari. “Hari ini full konferensi, besok ada kunjungan ke beberapa lokasi yang jadi target dari JASCA,” katanya.

Adapun lokasi yang bakal dikunjungi dari pihak Jepang antara lain, Dinas Perhubungan mengenai sistem pengendalian trasnportasi di Makassar. Selain itu, mereka juga akan mengunjungi War Room sebagai central integrasi smart city di Makassar. Begitu pun dengan Bank Sampah yang ada di Toddopuli.

“Termasuk layanan home care yang akan dikunjungi itu Puskemas Kassi-Kassi,” lanjutnya.

Dengan adanya konferensi tersebut, Kota Makassar memiliki peluang kerja sama dengan Jepang dari aspek teknologi. Begitupun dengan aspek pembiayaan dan pendanaan.

“Kita tahu pihak Jepang itu sudah mapan dari segi pendanaan. Negara maju lah,” kata dia.

Ia pun berharap hasil konferensi tersebut bisa lebih meningkatkan dan mewujudkan smart city Kota Makassar yang lebih handal lagi.

Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan, dengan banyaknya perusahaan Jepang yang masuk berarti Makassar memiliki potensi.

“Sekiranya mereka dapat berinvestasi di Makassar,” kata dia.

Melihat permasalahan yang ada di Kota Makassar, Iqbal mengatakan pihak pengusaha Jepang bisa berinvestasi di bidang lingkungan, tranportasi, dan sebagainya.

Pada kesempatan itu juga, Iqbal mengatakan pemerintah Kota Makassar juga bakal belajar soal penanganan bencana dari Jepang.

Penulis: Resti Setiawati
Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga