SULSELSATU.com, MAROS – Sejak hebohnya isu penyebaran virus corona atau covid-19 yang menghantui hampir negara di dunia, penjualan masker pun turut meningkat.
Meski masker saat ini langka dan harganya mahal, namun pembelinya meningkat di sejumlah apotek, tak terkecuali di Kabupaten Maros.
Salah satu penanggungjawab Apotek Kimia Farma Cabang Maros Dewi Sartika Jufri mengatakan kelangkaan masker tidak menganggu, meski kenaikan harga masker meroket dari harga biasanya.
Baca Juga : VIDEO: Sopir Truk Cekcok dengan Polisi di Mandai, Klarifikasi Ungkap Kejadian Sebenarnya
“Kenaikan harga jual masker terjadi sejak Januari lalu. Namun peminat masker di apotek terus meningkat hingga 200 persen,” kata Dewi kepada media, Rabu (4/3/2020).
Diketahui kata Dewi dari seluruh konsumen ada sekitar 75 persen yang hanya datang menanyakan harga dan ketersediaan di apotek untuk membeli masker.
Terdapat dua jenis masker yang dijual di apotek ini, yaitu jenis skrinner yang biasa dipakai sehari-hari dan jenis N95 yang memang digunakan sesuai standart anti virus.
Baca Juga : VIDEO: Mobil SIM Keliling di Maros Terbakar
“Sebelum virus corona mewabah, dulunya jenis masker skrinner ini dijual 7 ribuan perbungkusnya, namun saat ini harganya naik menjadi 15 ribu rupiah,” ujar Dewi.
Sedangkan jenis N95 dulunya dijual seharga Rp45 ribu, dan sekarang harganya sudah mencapai Rp95 ribu tiap bungkus.
“Harganya kalau scinner itu harga 15 ribu perbungkusnya. N95 harganya 93 ribu perlembarnya. Bedanya itu kalau yang N95 ada 9 filter, kalau scinner itu ada dua apa tiga filter. Kalau scinner itu harganya itu sampai 8 ribu kalau yang N95 itu 45 ribu itu dulu,” jelasnya.
Baca Juga : VIDEO: Mobil Ambulans Alami Kecelakaan Tunggal di Maros
Tak hanya itu kata Dewi penjualan masker di apotek juga dibatasi, konsumen hanya bisa membeli masker maksimal tiga lembar.
Meski distributor membatasi pemasokan masker ke apotek dan menaikkan harga masker hingga dua kali lipat. Namun penjualan masker di apotek terus meningkat, apalagi semenjak Presiden Joko Widod menyatakan secara resmi sudah ada penduduk Indonesia yang terjangkit virus corona.
“Penjualan masker di apotek ini juga sempat kosong sekitar dua pekan lamanya. Apotek kami tak menjual masker dan hari ini masker baru masuk dan sudah laku terjual sebanyak 40 bungkus jenis masker skrinner dan jenis N95 10 bungkus,” ungkap Dewi.
Baca Juga : Bawaslu Maros Dalami Dugaan Pelanggaran Anggota DPRD Sulsel Kampanye Saat Reses
Penulis: Indra Sadli Pratama
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar