JAKARTA – Ribuan orang dari Front Pembela Islam (FPI), GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan melakulan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar India, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, usai salat Jumat (6/3/2020).
Mereka mendesak RI memutuskan hubungan diplomatik dengan India menyusul persekusi umat Muslim di timur ibu kota New Delhi, India.
Baca juga: India-27-orang-tewas.html">Bentrok Hindu-Muslim di India, 27 Orang Tewas
Baca Juga : VIDEO: Pria Asal India Ditolak saat Hendak Lamar Kekasihnya di Wajo
Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin mengklaim jumlah peserta aksi di Kedubes India mencapai puluhan ribu orang.
“Kepada pemerintah RI putuskan hubungan diplomatik dengan India,” kata Novel dilansir dari CNNIndonesia.
Sementara Sekretaris FPI, Munarman belum mengetahui berapa jumlah massa yang akan turun ke jalan menyampaikan tuntutan di Kedubes India.
Baca Juga : Indonesia Berangkatkan 200 Unit Oxygen Concentrator ke India
Baca Juga : India Mendekati Angka 20 Juta Kasus Postif Covid-19
“Insya Allah jadi. Setelah Jumat (massa mulai berdatangan),” kata dia.
Panglima FPI DKI Jakarta Ustaz Subhan juga menyatakan massa aksi mulai datang setelah salat Jumat. Peserta aksi akan salat di masjid sekitar Kedubes India.
Sementara Sekretaris FPI, Munarman belum mengetahui berapa jumlah massa yang akan turun ke jalan menyampaikan tuntutan di Kedubes India.
Baca Juga : Indonesia Berangkatkan 200 Unit Oxygen Concentrator ke India
Baca Juga : India Mendekati Angka 20 Juta Kasus Postif Covid-19
“Insya Allah jadi. Setelah Jumat (massa mulai berdatangan),” kata dia.
Panglima FPI DKI Jakarta Ustaz Subhan juga menyatakan massa aksi mulai datang setelah salat Jumat. Peserta aksi akan salat di masjid sekitar Kedubes India.
Polda Metro Jaya telah menerima surat pemberitahuan unjuk rasa di Kedubes India. Polisi juga sudah melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi.
Baca Juga : Bentrokan Imbas Unggahan Hina Nabi di India Telan Dua Korban Jiwa
Bentrok antara umat Hindu dan Muslim di timur Ibu Kota New Delhi terjadi sejak Februari lalu. Peristiwa ini bermula dari demonstrasi kecil menentang Undang-Undang Kewarganegaraan yang dianggap mendiskriminasi umat Islam.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar