SULSELSATU.com, JAKARTA – Virus corona atau Covid-19 meluluh lantahkan berbagai sektor kehidupan, termasuk dibidang ekonomi.
Anggota Komisi XI DPRRI Kamrussamad pun mengingatkan potensi terjadinya resesi ekonomi global dan berpengaruh ke perekonomian di Indonesia.
Menurutnya, gejala itu sudah terlihat dari beberapa indikator. Antara lain, ujar dia, arus keluar masuk di bandar udara mengalami penurunan di atas 60 persen. Selain itu, lanjut dia, arus keluar masuk barang dalam empat pekan terakhir menurun di atas 60 persen. Bursa saham juga mengalami dampak.
Baca Juga : Ribuan Warga Antar Dokter Cua-Sofyan Razak Daftar ke KPU Pangkep
“Kemudian saya ukur bursa saham kita. Dalam dua minggu lalu lebih dari Rp500 triliun turun,” kata Kamrussamad dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, dilansir JPNN, Rabu (11/3/2020).
Menurutnya, bila dilihat beberapa perusahaan nasional itu mengalami kerugian besar-besaran di bursa, tetapi mereka tidak mengumumkannya supaya tak terjadi kepanikan.
Dia menegaskan, sikap realistis itu diperlukan supaya tidak menimbulkan gejolak, masalah, dan tekanan baru dari kalangan buruh terhadap pemerintah.
Baca Juga : Ipar Amran Sulaiman Perkuat Gerindra Pangkep, Ini Daftar Bacalegnya
“Hari ini bukan lagi soal regulasi. Berapa lapis karpet merah yang akan diberikan kepada investor dalam kondisi seperti ini, siapa yang bisa menjamin mereka mau datang? Jadi harus realistis,” katanya.
Berikutnya, kata dia, harus realistis pula soal rencana pemindahan ibu kota negara. Menurut dia, kalau pembentukan Badan Otorita Ibu Kota Negara dan lainnya terus diwacanakan, ini menunjukkan kesan seolah-olah Indonesia sedang over likuiditas.
“Padahal, kita lagi kesulitan. Nah, ini perlu berpikir jernih, lebih realistis hadapi situasi ini,” ujar Kamrussamad.
Baca Juga : Kamrussamad Bicara Bahayanya Oligarki Bila Masuk ke Politik, Ekonomi dan Pemerintahan
Dia percaya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto adalah orang yang matang di parlemen yang bisa memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi maupun tim ekonomi pemerintah supaya lebih realistis dalam menghadapi ini.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar