Dirjen Perikanan Tangkap KKP Bahas Pengelolaan Tuna di Unhas
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia M Zulficar Mochtar sebagai narasumber.
Dekan FIKP Unhas, Dr Aisjah Farhum, menyampaikan terima kasih atas kesediaan narasumber untuk berbagi ilmu dan informasi terbaru mengenai kondisi maritim Indonesia saat ini.
“Kami senang dan bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan langsung dari sumber pertama mengenai isu kelautan Indonesia. Tentu harapan kita bersama, kegiatan ini bisa menjadi sarana memperbaharui informasi kita tentang bidang keilmuan yang dimiliki,” jelas Dr Aisjah.
Pada kesempatan tersebut, M Zulficar Mochtar, selaku narasumber menyampaikan materinya yang diberi judul “Konsep Pengelolaan Menuju Perikanan Tuna yang Maju dan Bertanggungjawab”.
Dalam penjelasannya, beliau mengatakan Indonesia merupakan produsen tuna terbesar. Namun, sumber daya ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga, untuk komoditas ekspor Tuna, Indonesia masih berada diurutan sembilan.
“Tuna menjadi sangat spesial sebab sifatnya yang bermigrasi, tidak menetap di wilayah tertentu. Komoditas ini memiliki peluang besar dalam peningkatan ekspor Tuna di Indonesia. Saya percaya, jika kita kawal ini bersama, maka ekspor kita akan meningkat,” jelas Zulficar.
Lebih lanjut, Zulficar menjelaskan bahwa dalam pemanfaatan Tuna ada kewajiban setiap negara untuk melakukannya dengan kerja sama internasional. Hal ini sesuai dengan UNCLOS 1982 (pasal 64) dan UNFSA/UNIA 1995 (Pasal 17 ayat 2) yang mana keduanya sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
“Letak Indonesia yang sangat strategis yang terletak diantara dua samudra menjadikannya lokasi migrasi bagi Tuna. Rata-rata produksi Tuna Indonesia selama 14 tahun terakhir (2005-2018) sebesar 567.867 ton. Sejauh ini, total ekspor TCT tahun 2018 sebesar 168.436 ton dengan nilai 714 juta USD. Ekspor tersebut didominasi oleh Tuna,” kata Zulficar.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News