Diresmikan Besok, RS Hasri Ainun Habibie Sempat Disebut Sarang Burung Walet

Diresmikan Besok, RS Hasri Ainun Habibie Sempat Disebut Sarang Burung Walet

SULSELSATU.com, PAREPARE – Pembangunan Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie (HAH) menjadi cerita menarik, hingga berdiri kokoh di Kawasan Tonrangeng River Side, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.

Wali Kota Parepare Taufan Pawe, mengisahkan bagaimana perjalanan pembangunan RS dr HAH hingga berdiri megah tujuh lantai seperti sekarang ini.

Taufan mengatakan, berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi RSUD Andi Makkasau Parepare, yang dari tahun ke tahun begitu berat bebannya.

Rumah sakit bertipe B itu harus menerima pasien dari berbagai daerah, karena menjadi rujukan 14 daerah bahkan lintas provinsi.

Taufan pun berinisiatif membangun sebuah rumah sakit daerah yang menjadi pusat rujukan. Hasil perjuangan di pusat, Parepare akhirnya mendapatkan dana DAK senilai Rp41 miliar pada tahun 2015. Dana ini digunakan untuk pemancangan karena RS dr HAH dibangun di atas lahan tanah labil.

Pada tahun 2016, datang lagi bantuan dari pusat dalam bentuk tugas pembantuan senilai Rp19 miliar yang dialokasikan untuk kelanjutan pembangunan RS dr HAH.

Pada tahun 2017 dan 2018, terjadi stagnan pembangunan, karena kondisi fiskal negara saat itu. Bahkan pada momen Pilkada saat itu, Taufan Pawe kembali maju berpasangan H Pangerang Rahim, bangunan struktur itu sempat diplesetkan sebagai “sarang burung walet”.

Tapi Taufan Pawe tidak menyerah. Ibarat sudah digariskan, karena ternyata Gubernur Sulsel terpilih hasil Pilkada 2018, punya program unggulan yakni menghadirkan RS Regional di luar Makassar.

“Rezeki orang Parepare, karena Pak Gubernur lahirkan konsep visi misi hadirkan RS Regional di enam daerah di luar Makassar. Kami pun datang menghadap Pak Gubernur, bawa proposal, presentasikan, dan Pak Gubernur setuju memberikan bantuan,” kisah Taufan.

Kini sudah hadir RS Regional dr HAH dengan konsep medical tourism di Parepare. Rumah sakit modern dan mewah yang memiliki tangga berjalan (eskalator) serta dilengkapi dua buah lift.

Melayani 14 poliklinik, 4 ruang operasi elektif, 2 kamar operasi emergensi, 206 tempat tidur untuk rawat inap, 22 kamar VIP, 6 kamar VVIP, dan 2 kamar suite room dengan fasilitas modern sesuai kelasnya.

“Impian kami, kami ingin jadikan RS dr HAH sebagai rujukan cuci darah terbaik di Indonesia dan kami bisa buktikan. Kami sudah kerja sama Kaikoukai Medical Foundation dari Jepang terkait cuci darah ini. Yang di Jepang, tingkat harapan hidupnya di atas 20 tahun,” beber Taufan.

“Parepare ingin menjadi wajah terdepan di Sulsel, setelah Makassar,” tandas wali kota bergelar doktor ilmu hukum ini.

Penulis: Andi Fardi
Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga