Pemerintah Liburkan Sekolah, None Minta Orangtua Siswa Perketat Pengawasan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, telah mengambil kebijakan untuk memindahkan kegiatan belajar mengajar di sekolah ke rumah, untuk mencegah penularan virus corona atau covid-19. Namun, tujuan pemerintah ini tidak akan sepenuhnya berhasil, tanpa adanya kerjasama dari orangtua siswa.
Bakal calon Wali Kota Makassar yang juga Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Irman Yasin Limpo, meminta agar para orangtua mendukung program pemerintah, dengan mengawasi anak-anak mereka untuk tetap berada di rumah.
“Banyak yang justru memanfaatkan kebijakan ini untuk liburan, jalan-jalan ke mal. Padahal, potensi mereka tertular virus corona di pusat keramaian itu sangat besar,” kata None, sapaan akrab Irman YL, Rabu, 18 Maret 2020.
Adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini juga mengajak semua kalangan untuk bersama-sama mensosialisasikan social distancing ke masyarakat.
“Kita jangan panik, tapi jangan juga menyepelekan keberadaan virus ini. Social distancing menjadi pencegahan non farmasi, yang diyakini bisa mencegah penularan virus,” ujarnya.
Diketahui, Wali Kota Makassar mengeluarkan Surat Edaran perihal Tindak Lanjut Pencegahan Penularan Covid -19 di Kota Makassar. Dalam surat edaran tertanggal Senin, 16 Maret 2020 tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memutuskan untuk meliburkan sekolah, mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan mengganti dengan kegiatan belajar di rumah hingga 31 Maret 2020 mendatang.
Sedangkan Pemprov Sulsel melalui Dinas Pendidikan, juga memutuskan memindahkan proses belajar mengajar ke rumah untuk siswa SMA sederajat, kelas X, XI, XII hingga tanggal 31 Maret. Namun khusus untuk kelas XII, tetap melaksanakan Ujian Nasional pada 30 Maret – 2 April 2020. (*)
Editor: ANDI
Cek berita dan artikel yang lain di Google News