KAMMI Makassar Gelar Diskusi Pilkada, Demokratis Tantangan dan Harapan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Makassar menggelar diskusi bertajuk “Pilkada Demokratis Tantangan dan Harapan” di Warkop Cappo, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (19/3/2020).
Beberapa pihak hadir sebagai narasumber, diataranya perwakilan KPU, Bawaslu, Pemprov Sulsel dan Kepolisian.
Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad dalam paparan materinya mengatakan prinsip utama Pemilihan Umum (Pemilu) adalah kedaulatan rakyat.
“Jadi kekuasaan untuk menentukan dan memilih pemimpin lima tahun kedepan ada di tangan rakyat, itu prinsip Pemilu,” kata Saiful.
Saiful melanjutkan bahwa, kedaulatan rakyat ini harus dikawal dengan baik oleh semua pihak, sebab menurutnya pengawasan tidak hanya menjadi tugas Bawaslu.
“Kami di Bawaslu berusaha semaksimal mungkin agar tahapan kedaulatan rakyat ini bisa berjalan sesuai dengan aturan. Tidak ada yang dicederai,” tuturnya.
Beberapa hal yang rawan “dimainkan” oleh oknum dalam perhelatan Pilkada kata Saiful, misalnya penggunaan money politik, pergeseran jumlah suara, mutasi ASN dan beberapa yang lain.
Sementara itu, Ketua KPU Makassar Farid Wajdi menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan langkah dan strategi dalam menyukseskan Pilkada Makassar 2020.
“Dari hasil pemetaan kami di KPU, ada sekitar 10 persen dari total pemilih kita di Kota Makassar adalah pemilih pemula. Ini sangat besar potensi anak-anak muda yang akan menentukan pilihannya,” kata Farid.
Atas pemetaan itu, KPU Makassar merubah model kampanye tahapan yang mereka lakukan.
“Tahun 2020 adalah tahunnya anak muda. Inilah yang membuat kami merubah model kampanye untuk menarik pemilih pemula ini dalam berpartisipasi di Pilkada Makassar tahun ini,” ujarnya.
“Tentu netralitas dan integritas penyelenggara menjadi perhatian kami. Beberapa langkah telah dan akan kita lakukan agat hal itu tidak terjadi,” sambung Farid.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News