SULSELSATU.com – Virus corona tidak hanya menelan korban manusia saja. Sejumlah industri di seluruh dunia termasuk di Indonesia diporak-porandakan oleh virus ini.
Salah satu industri yang terdampak dari virus corona adalah perhotelan. Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, meminta pemerintah melakukan pengawasan ketat pada masuknya wisawatan asing. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona hingga ke Indonesia.
“Pemerintah harus lebih ketat. Cukup khawatir, tapi kami yakin pemerintah bisa melakukan protokol penanggulangan penyebaran kayak gini. Harus cepat dilakukan,” ujar Hariyadi seperti diberitakan kumparan, Selasa (24/3/2020).
Baca Juga : Claro Makassar Hadirkan Menu Frozen Food
Cepatnya penyebaran virus corona membuat sejumlah negara melakukan pelarangan terbang bagi warganya maupun menerima wisatawan asing atau travel ban.
Industri perhotelan pun mengaku semakin kehilangan konsumen dengan adanya travel ban.
Hingga pada akhir Februari lalu, pemerintah tak memungut pajak selama enam bulan. Total insentif yang dikeluarkan pemerintah ini mencapai Rp3,3 triliun.
Baca Juga : Claro Makassar Bagi Makanan Gratis Setiap Hari Selama 2 Bulan
Namun sejak virus corona masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 hingga adanya seruan karantina diri atau social distancing, industri hotel semakin terpukul.
Bahkan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyetujui jika kamar hotel disewa untuk ruang isolasi suspect corona. Selain karena memang daya tampung hotel, hal itu juga bisa jadi alternatif bagi usaha perhotelan yang kini tengah lesu.
“Itu memungkinkan. Tergantung masing-masing pemiliknya. Kalau (Menteri BUMN) Erick kan (usul) hotel BUMN. Kalau di swasta bisa-bisa aja, mereka melihat daripada kosong,” ujar Yusran.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar