SULSELSATU.com – Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan mengatakan asupan air putih dalam tubuh seseorang perlu tetap terpenuhi selama berpuasa sehingga tidak perlu cemas kekurangan cairan apabila virus Corona alias COVID-19 masih mewabah hingga Ramadhan.
“Sebenarnya ketika puasa itu yang berkurang terutama adalah asupan kalori, tapi kalau asupan air harusnya tidak terlalu sulit untuk dipenuhi,” kata dia seperti yang dikutip dari tempo.co.
Hal tersebut disampaikan terkait anjuran banyak minum air putih untuk mencegah COVID-19 serta mengingat sekitar satu bulan lagi umat Muslim menjalankan ibadah puasa sehingga tidak dapat minum di siang hari.
Baca Juga : Jelang Ramadhan, Pemkot Makassar Siapkan 1600 Ton Gula Pasir dan 35000 Ton Beras
Kebutuhan asupan air dapat terpenuhi saat sahur dan berbuka. Misalnya, saat seseorang bangun tidur menjelang sahur, ia bisa minum satu gelas. Kemudian, setelah makan sahur minum satu gelas air dan sebelum imsak juga minum satu gelas lagi. “Itu sudah dapat tiga gelas. Sisanya nanti setelah kita berbuka puasa tentunya kita lebih leluasa untuk minum dibandingkan pada saat sahur,” katanya.
Dengan pola tersebut seharusnya tidak ada kendala berarti dalam memenuhi asupan cairan saat seseorang menjalankan ibadah puasa.
Selain dengan minum air putih, ia juga menyarankan agar masyarakat banyak mengonsumsi sayuran berkuah selama bulan Ramadhan sehingga dapat menambah asupan cairan bagi tubuh.
“Jadi tidak hanya sekadar makanan yang kering saja, melainkan berkuah,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk banyak mengonsumsi sayuran dan buah yang kaya vitamin C selama bulan puasa. Sebab, terkadang orang yang berpuasa mengalami tenggorokan kering dan radang.
Sehingga, dengan mengonsumsi makanan tersebut bisa mengurangi peradangan di tenggorokan.
Editor: Kink Kusuma Rein
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar