JAKARTA – Pandemi corona atau Covid-19 di Amerika Serikat kian tak terkendali. Per Sabtu (28/3/2020) angka kematian di negara ini mencapai 2.010 orang.
Mengutip AFP, Universitas Johns Hopkins memaparkan seperempat pasien yang meninggal berada di New York City.
Kota itu bisa dibilang paling terpukul dari penyebaran wabah virus corona di AS.
Baca Juga : Penembakan Brutal di Turale AS, Ibu dan Bayi 6 Bulan Tewas
Saat ini, jumlah pasien positif yang terinfeksi Virus Corona sebanyak 121 ribu orang dan terus bertambah setiap hari.
Jumlah kasus Virus Corona di AS kini telah melampaui China. Jika melihat data per Jumat (27/3) saja, kasus wabah itu di AS mencapai 85.377 orang dengan jumlah kematian 1.295 orang.
Sementara itu, China tercatat memiliki 81.340 kasus. Kemudian, jumlah pasien yang meninggal tercatat sebanyak 3.292 orang.
Baca Juga : Panel Surya Indonesia Siap Bersaing di Amerika Serikat, Pemerintah Harap Ekspor Meningkat
Namun seperti yang diberitakan sebelumnya, opsi mengkarantina New York demi menekan penyebaran COVID-19 yang pernah diungkapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak jadi dilakukan.
Trump memutuskan menolak opsi lockdown bagi New York, dan area sekitarnya, New Jersey dan Connecticut yang telah disampaikan politikus lokal.
Sebelumnya sempat ada kekhawatiran terkait kepanikan di New York yang kini menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di AS.
Baca Juga : VIDEO: Virus Corona Ada di Buku Paket IPA Tahun 2017, Katanya Tidak Berbahaya
“Karantina tidak diperlukan,” cuit Trump melalui Twitter pada Sabtu (28/3) malam waktu setempat.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar