SULSELSATU.com – Ikatan Dokter Anak Indonsia (IDAI) memberikan rekomendasi jadwal imunisasi anak di tengah pandem corona tetap berjalan sesuai jadwal.
Menurut Ketua IDAI, DR dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon), seperti yang dilansir dari Kumparan.com, sebisa mungkin imunisasi anak tetap berjalan sesuai jadwal. Apalagi, jika itu adalah imunisasi pertamanya, maka tidak boleh ditunda.
“Kalau dia imunisasi pertama, jadi misalnya imunisasi pertama BCG atau imunisasi pertama campak umur 9 bulan atau MR, atau imunisasi DPT umur 2 bulan, itu jangan ditunda kalau yang pertama,” katanya
Baca Juga : Pemkab Gowa Bakal Perluas Akses Layanan Kesehatan ke Daerah Terpencil
Namun, jika imunisasi tersebut bukanlah imunisasi yang pertama atau ulangan, dr Aman menjelaskan imunisasi boleh-boleh saja ditunda, selambat-lambatnya selama 2 minggu.
Meski begitu, mengingat darurat virus corona belum juga kunjung membaik, maka pada 27 Maret 2020, IDAI memperbaharui rekomendasi soal jadwal imunisasi anak, sebagai berikut ini.
1. imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya lain yang telah berjalan selama ini. Namun hingga kini, belum ada imunisasi untuk mencegah infeksi COVID-19.
Baca Juga : PT Vale Indonesia Gelar Aksi Donor Darah Serentak di Morowali dan Pomalaa
2. Apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, kelak dapat terjadi berbagai penyakit lain yang akan mengakibatkan banyak anak sakit berat, cacat, atau meninggal.
3. Layanan imunisasi dasar harus tetap diberikan di Puskesmas, praktik pribadi dokter, atau rumah sakit sesuai jadwal
4. Program imunisasi PCV dan JE yang sedang berlangsung di beberapa provinsi tetap dilaksanakan sesuai jadwal pada wilayah dengan penularan luas COVID-19. Jika tidak memungkinkan, imunisasi dapat ditunda 1 bulan, namun segera diberikan bila situasi memungkinkan.
Baca Juga : PT Vale Edukasi Masyarakat, Pekerja dan Tenaga Medis Cara Menangani Gigitan Ular
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar