MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memilih opsi lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran virus mengerikan yang disebut Covid-19. Duterte bahkan mengancam akan menembak mati warganya yang membuat keonaran.
Dilansir berbagai sumber, ancaman ini disampaikan Duterte beberapa jam setelah polisi membubarkan sebuah unjuk rasa di kawasan kumuh pinggiran kota Quezon, yang menuntut bantuan pangan. Sedikitnya 21 orang ditangkap dalam unjuk rasa itu.
“Jika Anda ingin menembak, tentu saja. Jika Anda ingin memukul, saya tidak akan ragu-ragu. Perintah saya untuk polisi, militer dan desa-desa, jika ada masalah dan ada peristiwa saat anda bertarung dan nyawa anda terancam, tembak mati mereka,” tegas Duterte dalam pidato via televisi pada Rabu (1/4/2020) malam.
Baca Juga : Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara
“Apakah itu dipahami? Mati. Daripada membuat masalah, saya akan menguburkan Anda,” imbuhnya.
Di tengah penundaan dan banyaknya keluhan soal penyaluran bantuan uang tunai dan paket makanan, Duterte menyatakan bahwa dirinya memindahkan tanggung jawab dari politikus ke sebuah departemen yang dipimpin seorang mantan jenderal militer. Dia memperingatkan akan bertindak tegas terhadap siapa saja yang mencuri bantuan pangan dan uang tunai untuk warga di tengah pandemi virus Corona.
“Jika ada masalah, tidak ada ketertiban, maka tidak akan ada penyaluran (bantuan) yang dilakukan karena akan ada pencurian, akan ada penyergapan. Itulah mengapa saya akan terpaksa mengatakan untuk tidak melakukannya, karena saya tidak akan ragu-ragu untuk memerintahkan mereka menambak Anda,” ujarnya.
Baca Juga : Pengumuman! Restrukturisasi Kredit Perbankan Penanganan Pandemi Covid-19 Berakhir
“Jadi biarkan ini menjadi peringatan untuk semua: Patuhi pemerintah saat ini karena sangat penting bahwa kita memiliki ketertiban,” tandas Duterte.
Duterte juga menyatakan bahwa dirinya akan meminta kepolisian untuk menghukum orang-orang yang menyerang para dokter dan tenaga medis saat pandemi virus Corona merajalela. Duterte mengaku tidak segan untuk meminta polisi menghukum para pelaku penyerangan dengan zat kimia beracun. Dia bahkan mencetuskan untuk menuangkan zat beracun ke para pelaku atau memaksa mereka meminumnya.
Disebutkan juga oleh Duterte bahwa orang-orang yang membuat masalah atau melanggar aturan lockdown, akan kelaparan di dalam penjara.
Baca Juga : PT Bumi Karsa Dirikan Posko Mudik, Bentuk Peduli Keselamatan dan Kenyamanan Para Pemudik
Duterte menambahkan bahwa pandemi virus Corona di Filipina semakin buruk. Sejauh ini sudah 2.311 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di Filipina. Jumlah korban meninggal mencapai 96 orang. Jumlah kasus di Filipina diperkirakan akan bertambah karena ada lebih banyak alat tes virus Corona yang tiba di negara ini dan lebih banyak laboratorium yang beroperasi.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar