Respon Wabah Covid-19, Unhas Sediakan Layanan Konsultasi Psikologi Gratis
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Di tengah situasi wabah pandemi global Covid-19, Universitas Hasanuddin melalui Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran menghadirkan layanan konsultasi psikologi secara gratis bagi masyarakat umum.
Dosen Psikologi Unhas, Andi Juwita Amal menjelaskan bahwa layanan konsultasi gratis tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa situasi wabah Covid-19 telah memengaruhi kesehatan mental banyak orang, baik disadari atau tidak.
“Ini berawal dari banyaknya kami menerima keluhan psikologis yang muncul setelah Covid-19 mewabah. Beberapa dosen Psikologi Unhas sering dihubungi oleh masyarakat yang terdampak secara psikis. Sayangnya, konsultasi tatap muka saat ini tidak memungkinkan. Untuk itu Prodi Psikologi kemudian tergerak untuk membuat jasa layanan konsultasi secara online,” jelas Juwita, Kamis (2/4/2020).
Selain dampak fisik, masyarakat juga dapat mengalami dampak psikis dari mewabahnya Covid-19. Apalagi, dengan adanya himbauan pemerintah untuk mengubah aktivitas rutin, misalnya bekerja dari rumah, belajar dari rumah, hindari kerumunan, dan sebagainya.
Situasi ini membuat seseorang rentan mengalami dampak secara psikis, terutama faktor emosi. Marah, sedih, kehilangan harapan adalah beberapa contoh dampak psikis atau emosi negatif yang mungkin dirasakan.
“Ketidakstabilan emosi berpeluang sangat besar menggangu aktivitas keseharian manusia. Tentu saja kendala-kendala psikis lain yang mungkin muncul akan kami bahas dengan pendekatan berbeda,” sambung Juwita.
Layanan Konsultasi Psikologi yang dilakukan oleh Prodi Psikologi Unhas merupakan gerakan murni yang diinisiasi oleh Prodi Psikologi Unhas. Semua elemen mulai dari Ketua Prodi, dosen hingga mahasiswa terlibat aktif dalam memberikan layanan konsultasi.
Andi Juwita Amal menjelaskan bahwa masyarakat yang ingin menggunakan layanan konsultasi dapat mengakses website http://med.unhas.ac.id/psikologi/konsultasi atau menghubungi nomor WhatsApp 085243855407.
“Setelah mereka mengetahui prosedurnya dan menyetujui inform concern yang diberikan, masyarakat akan melanjutkan untuk menceritakan persoalan yang dihadapi terkait pandemi ini. Selanjutnya, setelah selesai kita akan lakukan penyesuaian waktu antara klien dan psikolog untuk kemudian melakukan konsultasi online melalui jaringan yang telah kami siapkan,” ujar Juwita.
Juwita pun berharap layanan konsultasi ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk meringankan kendala-kendala psikis yang mereka rasakan, sehingga dapat diatasi sedini mungkin.
“Saat ini kita tidak hanya memerlukan fisik yang prima, namun juga mental yang prima. Dengan adanya gerakan ini, mental prima yang diharapkan ada pada masyarakat dapat terwujud,” tutupnya.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News