SULSELSATU.com, MAKASSAR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar alami kesulitan pendonor sejak merebaknya pandemi Covid-19 atau Virus Corona
Ketua PMI Kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical menyebut asumsi masyarakat yang takut tertular Covid-19 jika donor darah menjadi salah satu penyebab kurangnya stok darah di PMI.
“Masalah kita, banyak masyarakat menganggap bahwa berbahaya kalau donor,” kata Ical.
Baca Juga : Donor Darah GMTD di Akkarena Berhasil Kumpulkan 114 Kantong Darah
Padahal donor darah mampu meningkatkan imun tubuh lantaran ada produksi darah baru. Menurut Ical, sistem kekebalan tubuh berpotensi naik saat melakukan donor darah.
Kesulitan lain, Ia mengatakan, saat ini, masyarakat mulai bekerja dari rumah atau work from home sehingga pendonor sukarela berkurang. Ia mengatakan pihaknya butuh energi besar untuk menjemput ke rumah pendonor.
“Logikanya begitu, banyak WFH sehingga tidak keluar, dan mahasiswa tidak kuliah, jadi pendonor sukarela berkurang jadi mesti dijemput di rumahnya,” kata dia.
Baca Juga : PT Bintang Internasional Serahkan 1700 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19
Pihaknya terus berburu pendonor untuk memenuhi stok darah di Makassar hingga dalam keadaan stabil.
Untuk saat ini stok darah sebanyak 1047 kantong. Ia mengatakan hal itu cukup untuk 7-8 hari ke depan.
Kendati stok darah secara umum berada pada level aman, Ical mengatakan Kota Makassar memiliki standar menampung stok darah hingga 10 hari.
Baca Juga : Terjepit Lift Saat Semprot Disinfektan, Anggota PMI Makassar Meninggal Dunia
“Hari ini karena pandemi ini bersamaan dengan epidemi demam berdarah maka kita kekurangan pendonor,” cetusnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, beberapa hari terakhir pihaknya menjadwalkan rutin untuk mendatangi berbagai instansi seperti TNI dan Polri untuk melakukan donor darah.
Begitu pun dengan pihak Satpol PP beberapa hari sebelumnya. Hal yang sama juga berlaku bagi pihak swasta yang hendak melakukan donor darah.
Baca Juga : Teken MoU dengan PMI, Iqbal Suhaeb Ajak SKPD Donor Darah
“Kami jadwalkan rutin, minta TNI dan polri turun tangan. Sekarang berburu terus. 70-100 per hari yang masuk, kita ada defisit 40 kantong per hari,” pungkasnya.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar