SULSELSATU.com, MAKASSAR – Hingga saat ini dokter, perawat dan paramedis lainnya, sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 di sejumlah rumah sakit masih kekurangan alat pelindung diri (APD).
Untuk memenuhi APD tersebut, pemerintah atau pihak lain yang peduli Covid-19 tak perlu jauh-jauh memesan APD, cukup berdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memproduksi APD yang dibutuhkan.
Wakil Ketua DPRD Sulsel dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muzayyin Arif mengatakan, beberapa hari lalu dirinya datang ke lokasi pembuatan APD yang diinisiasi oleh ibu-ibu di Bontokapetta II, kelurahan Alepolea, Kecamatan Lau, kabupaten Maros.
Baca Juga : Sekretariat DPRD Sulsel Tingkatkan Pelayanan Profesional Bersama DPR RI
Sebelumnya mereka telah membuat sekitar 1000 masker, yang kemudian dibagikan ke masyarakat secara gratis.
“Saat saya tiba, ibu Hasrina, inisiator gerakan itu mengaku semua masker yang mereka buat itu swadaya masyarakat. Kini mereka menjahit alat pelindung diri (APD) sekitar 800 pcs. Nantinya akan dibagi ke beberapa rumah sakit di Sulsel,” kata Muzayyin Arif.
Di tengah pandemi Covid19, ancaman terbesar bagi setiap UMKM yakni gulung tikar.
Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Cicu Target Rampungkan AKD Pekan Depan
“Makanya inilah saatnya pemeritah daerah berdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang konveksi. Membuat APD untuk kebutuhan penanganan Covid 19,” ujarnya.
Dinas Koperasi dan UMKM bisa terlibat mendampingi agar mereka mampu membuat APD sesuai standar WHO.
“Saya dengar hingga hari ini, mereka masih ada yang pakai jas hujan. Subhanallah,” tutur Muzayyin Arif.
Baca Juga : 5 Pimpinan DPRD Sulsel Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Yang diutamakan saat ini, lanjut Muzayyin, adalah keselamatan para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Baik itu puskesmas, rumah sakit daerah, maupun rumah sakit rujukan.
“Saya kira itu bisa. Karena beberapa pemerintah daerah di Jawa, Sumatera memfasilitasi UMKM lokal buat APD. Ini saatnya kita utamakan kemanusiaan,” ungkap dia.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar