SULSELSATU.com, MAROS – Pemkab Maros mulai pikir-pikir untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Maros merupakan salah satu daerah di Sulsel dengan kasus positif corona terbanyak setelah Kota Makassar dan Gowa.
Wacana PSBB telah dibahas bersama Pemkab Maros dan Forkopimda dan tim gugus dalam sebuah rapat.
“Kami sudah siapkan pengusulan, tapi lihat kondisi perkembangan dulu, karena jika melihat perkembangan sekarang ini, data pasien positif saat ini ada orang Maros, tapi tinggalnya bukan di Maros, hanya KTP-nya saja,” kata Sekkab Maros Andi Davied Syamsuddin, Senin (20/4/2020).
Baca Juga : VIDEO: Sopir Truk Cekcok dengan Polisi di Mandai, Klarifikasi Ungkap Kejadian Sebenarnya
Davied mengatakan, Pemkab Maros saat ini tengah melakulan koordinasi dengan pemprov soal rencana penerapan PSBB.
“Kita sementara melihat perkembangan pasien sembuh di Maros sudah lima orang dan ini merupakan perkembangan baik,” kata Davied.
Davied pun menjelaskan ada beberapa poin yang dibutuhkan sebelum mengusulkan PSBB.
Baca Juga : VIDEO: Mobil SIM Keliling di Maros Terbakar
“Kita melihat beberap poin yang dibutuhkan sebelum mengusulkan PSBB, ada persyaratan yang pertama itu tingkat kematian meningkat, dan tingkat penyebaran masif di beberapa kabupaten, kita di Maros baru delapan kecamatan yang terparah, belum keserluruhan. Tapi mudah-mudahan kasus ini tidak meningkat lagi. Beda sama Makassar, hampir secara keseluruhan,” katanya.
Adapun data pantuan Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Maros pada Minggu (19/4/2020) yakni 157 PDP, PDP 15, dan positif 22.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar