SULSELSATU.com, PAREPARE – Pemerintah Kota Parepare menyalurkan bantuan beras peduli kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Pembagian sembako ini dipusatkan di Lapangan Tennis Indoor Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Senin (20/4/ 2020).
Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, yang melaunching program Beras Peduli, meminta kepada semua pihak untuk tetap melakukan pengawasan dalam penyalurannya.
Baca Juga : Gerakan Pangan Murah Jadi Solusi Pemkot Tekan Laju Inflasi di Parepare
“Saat ini hadir polisi, jaksa, dan TNI, saya berharap semua pihak mengawasi proses penyalurannya dan jika ada kita temukan permainan, maka akan kita tindaki lebih lanjut, dan bahkan kita minta untuk hak warga tersebut disalurkan dan oknum itu akan kita proses sesuai hukum yang ada, kita tidak mau hak-hak rakyat apalagi di tengah pandemi ini ada yang bertindak semena-mena,” tegasnya.
Taufan menjelaskan, saat ini aktivitas terhenti karena Covid-19, sehingga beberapa orang tidak bisa mendapatkan penghasilan. Diharapkan bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat.
“Semoga dengan bantuan ini sedikit bisa meringankan beban masyarakat kita yang terdampak virus tersebut, sehingga dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini, bisa tetap menjadi penyambung hidup,” harap dia.
Baca Juga : 3000 Anak Putus Sekolah di Makassar Bakal Dapat Bantuan Seragam dan Alat Tulis
Ketua MKGR Provinsi Sulsel ini menjelaskan, pemerintah sampai saat ini memang tetap membuka aktivitas keluar masuk melalui pelabuhan Kota Parepare, dan belum ada pembatasan signifikan, namun telah diterapkan pengawasan semaksimal mungkin, dibantu aparat TNI dan Polri.
“Kita perketat pengawasan yang ada di pelabuhan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan kepada barang bawaan, dan juga warga, dan bahkan kita betul-betul perketat aktivitas ini dengan protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, memang berbagai kegiatan itu dilakukan pembatasan, bahkan salat berjemaah sendiri dibatasi.
Baca Juga : Sebanyak 1.809 Ton Beras Bantuan Pangan untuk 60.311 KPM di Kabupaten Gowa
“Kita tidak mau ada dampak yang berbahaya dari virus tersebut, dan beberapa pelaksana ibadah bahkan kita imbau agar dilarang, sehingga kita bisa sama-sama menjaga agar terhindar dari virus tersebut,” pungkasnya.
Penulis: Andi Fardi
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar