SULSELSATU.com, MAKASSAR – Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) Kota Makassar juga turut serta memberikan bantuan kepada Tim Satgas Covid-19 Unhas, yaitu ribuan masker non medis. Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari Gerakan 10 Ribu Masker yang digagas Perdami Makassar.
Ketua Umum Perdami Kota Makassar, dr Andi Muhammad Ichsan, menjelaskan bahwa gerakan ini dilandasi oleh kenyataan di masyarakat, dimana banyak warga yang berlomba-lomba mencari masker untuk melindungi diri dari Covid-19. Sayangnya, warga yang tidak paham menggunakan juga masker medis, yang seharusnya digunakan oleh tenaga kesehatan.
“Akibatnya, sempat terjadi kelangkaan masker medis yang dibutuhkan sebagai alat pelindung diri oleh tenaga kesehatan. Maka, kami menggagas gerakan ini, mendorong produksi masker kain oleh masyarakat, dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan,” kata Ichsan.
Baca Juga : Unhas dan Pemkot Makassar Bersinergi Tingkatkan Kompetensi Dokter Gigi dalam Radiografi
Seluruh masker yang dibagikan oleh Perdami berasal dari produksi UMKM di Kota Makassar. Perdami telah melakukan tiga tahap pembagian masker. Pada tahap pertama, masker dibagikan kepada kelurahan dan kecamatan.
Tahap kedua, pembagiannya langsung ke masyarakat. Dan pada tahap ketiga ini diberikan melalui Tim Satgas Covid-19 Unhas untuk diteruskan kepada Puskesmas dan pihak yang membutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, juga berlangsung penyerahan bantuan sebanyak 100 APD berupa hazmat, yang diberikan oleh BUMN Millennial melalui Fakultas Kedokteran Gigi Unhas.
Baca Juga : PT Vale Buka Kesempatan Mahasiswa Unhas Jadi Talenta Masa Depan Industri Tambang Berkelanjutan
Pada kesempatan ini, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, memberikan apresiasi kepada mitra dan lembaga yang telah memberikan bantuan. Situasi saat ini, kata Prof Dwia, bukan saja mendatangkan kekhawatiran, tapi juga mendatangkan kesadaran baru tentang konstruksi sosial masyarakat.
“Kita kemudian tiba-tiba sadar, bahwa Indonesia ini memiliki kekuatan luar biasa dalam hal solidaritas dan kolaborasi. Krisis ini mendorong semua kalangan untuk turun tangan, bahu-membahu dan bersinergi mencari jalan keluar,” kata Prof Dwia.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar