JAKARTA – Pengurus Pusat Muhammadiyah juga bakal mengeluarkan surat edaran soal imabauan salat Idul Fitri di rumah di tengah wabah Covid-19.
“Kemarin sudah dibahas dan dirapatkan Pimpinan pusat majelis, nanti kami akan berusaha dan mengeluarkan edaran terkait kajian (salat di rumah) dan kemudian akan kami masifkan ke pengurus di wilayah dan daerah,” kata Wakil Ketua Bidang Kerja Sama dan Advokasi MCCC PP Muhammadiyah Ristawan dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Kendati demikian, dia menilai sejauh ini upaya yang dilakukan pihaknya masih dalam lingkup persuasif dan edukatif sehingga besar harapannya, setiap pengurus Muhammadiyah di daerah dapat memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat agar tetap menahan diri untuk tidak beribadah di ruang publik.
Baca Juga : Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara
Baca juga: Covid-19.html" aria-label="“MUI Keluarkan Fatwa Salat Id di Tengah Wabah Covid-19” (Edit)">MUI Keluarkan Fatwa Salat Id di Tengah Wabah Covid-19
“Tentunya kami menyadari bahwa ini tidak berupa instruktif, jadi tetap persuasif tapi dengan surat edaran diharapkan itu merupakan instruksi resmi dari pimpinan pusat yang memang harus dilaksanakan level pimpinan di bawahnya,” tuturnya.
Namun ia mengaku tak serta merta dapat memberikan sanksi dalam kebijakan Muhammadiyah, selain karena sanksi sebagian regulasi pemerintah, ia menilai pendekatan paling baik bagi masyarakat adalah dengan cara menyuruh namun dengan ajakan yang persuasif.
Baca Juga : Atasi Pemanasan Global, Pj Gubernur Sulsel Ajak BEM Unismuh se-Indonesia Tanam Pohon Serentak
Selain memberikan imbauan tentang peribadatan di rumah, Muhammadiyah turut membantu pemerintah dalam regulasi yang dikeluarkan seperti larangan mudik hingga anjuran mentaati protokol kesehatan Covid-19 bagi masyarakat. Menurutnya, pihaknya telah memasuki tahap teknis untuk mengukur ketaatan warga.
“Kan selama ini kita hanya mengimbau, tapi tidak mengukur. Nah, dalam 3-4 bulan ke depan kami akan melakukan pemantauan secara terstruktur dan akan kita ukur indikatornya,”
Senada dengan itu, organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama turut mengamini langkah pemerintah yang mengimbau seluruh umat beragama untuk beribadah di rumah masing-masing.
Baca Juga : Pengumuman! Restrukturisasi Kredit Perbankan Penanganan Pandemi Covid-19 Berakhir
Ketua Satuan Tugas NU Peduli Covid-19 Muhamad Makky Zamzani menyatakan, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah kebijakan yang dilaksanakan secara persuasif kepada jemaah NU di Indonesia.
“Terkait dengan instruksi yang dibahas para ulama dan disosialisasikan pertengahan Maret membuat hasil bahtsul masail dari salat tarawih hingga Id semua sudah dimasukkan dalam prinsipnya kita mengikuti arahan pemerintah,” kata Makky.
Selain itu, kedua organisasi keagamaan Islam di Indonesia itu mengaku telah menggerakkan ribuan relawan yang tersebar di Tanah Air, yang bertujuan memberikan sarana edukasi bagi warga melalui basis terkecil warga.
Baca Juga : Balai Kesehatan Kemenkes Makassar Ajak Nahdlatul Ulama Sinergi Rawat Lingkungan
Keduanya melakukan gerakan dengan metode variatif yang dinilai dapat memberikan efek kepatuhan tanpa memaksa bagi masyarakat Indonesia, dengan tujuan sama-sama memerangi dan menekan laju penyebaran virus corona.
“Ada 1.902 relawan NU tergabung dalam empat WhatsApp grup yang dilatih. Di daerah ada grup relawan di posko satgas masing-masing belum lapor secara langsung jumlah relawannya, tapi saya yakin lebih dari 10 ribu,” kata Makky.
Editor: Hendra Wijaya
Baca Juga : Khofifah Minta Muslimat NU Sulsel Jadi Ibu Asuh dan Jalankan Politik Kebangsaan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar