SULSELSATU.com, MAKASSAR – Video penjual kue jalangkote yang menjadi korban bullying sekelompok remaja mendadak viral di media sosial. Belakangan, identitas anak yang menjadi korban kekerasan tersebut terungkap. Dia adalah Rizal (12 tahun), yang tinggal bersama kedua orangtuanya di Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.
Rizal tercatat sebagai murid SD 4 Tala, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma’rang. Sehari-hari, ia memang menjual jalangkote, untuk membantu kedua orangtuanya.
Bapak Rizal, Musakkir, sehari-harinya bekerja sebagai tukang bentor. Sedangkan Sang Ibu, yang membuat jalangkote untuk dijual oleh Rizal.
Baca Juga : Dirut RNI dan Asdep Industri Pangan Kementrian BUMN Kunjungi Peternakan PT BULS Sidrap
Dari hasil jualan tersebut, Rizal hanya mengambil Rp 2.000. Selebihnya diberikan kepada Sang Ibu.
“Untungnya untuk beli popok adek,” kata Rizal, yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Irman “None” Yasin Limpo, turut prihatin dengan apa yang dialami Rizal. Iapun mengutuk keras tindakan bullying yang masih banyak terjadi di sekitar kita.
Baca Juga : Ini Makna Sumpah Pemuda Bagi None
“Saya mengutuk sekeras-kerasnya tindakan bullying terhadap seorang penjual jalangkote ini. Kasihan sekali ini anak,” ujarnya, saat memandu program KataNone, malam tadi.
None juga telah menghubungi dan berbincang langsung dengan Rizal via video call. Ia juga mengutus salah seorang relawan None Peduli, untuk ke Kabupaten Pangkep menemui Rizal dan keluarganya. Hingga memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada Rizal, yang diterima langsung oleh Sang Ayah, Muzakkir.
“Pak None siap membantu Rizal untuk menyelesaikan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Dan semoga tindakan bullying seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Fajrin, relawan None Peduli.
Baca Juga : Hadapi Resesi, None: Rakyat Harus Rasakan Langsung Kehadiran Pemerintah
Sementara, Ayah Rizal, Muzakkir, mengaku terharu dengan kepedulian mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel tersebut terhadap apa yang dialami anaknya. Ia juga mengucapkan terima kasih, atas bantuan beasiswa pendidikan yang diberikan, untuk masa depan Rizal ke depannya.
“Terima kasih banyak,” ucap Muzakkir.
Atas peristiwa bullying yang menimpa anak keduanya, Muzakkir mengaku telah memaafkan pelaku. Tetapi ia berharap proses hukum tetap berjalan sebagaimana seharusnya, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi, juga menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak melakukan tindakan serupa.
Baca Juga : Ngopi Bersama Warga Paotere, None Yakinkan Program yang Ditawarkan Bisa Langsung Direalisasikan
“Sudah memaafkan, tapi proses di polisi harus tetap berjalan,” tuturnya.
Diketahui, Polres Pangkep sudah menetapkan delapan tersangka dalam kasus tersebut. Mereka juga sudah ditahan, untuk menjalani proses hukum selanjutnya.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar