SULSELSATU.com, BOMBANA – Dunia saat ini tengah menghadapi tsunami resesi ekonomi. Di Amerika sudah 33 juta orang kena PHK. Di China ada 80 juta orang. Eropa sendiri pusing dengan 60 juta pekerja terancam PHK.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT JBM Bombana, Arief menanggapi realitas dunia usaha yang bakal menghadang perekonomian di masa sekarang.
“Badai Corona ini membuat Amerika harus berhutang 46 ribu triliun rupiah. Sebagian besar hutang bukan untuk menghadapi Corona, tapi untuk menyelamatkan keuangan perusahaan-perusahaan yang mulai rontok bersamaan” ujar Arief, Senin (18/5/2020)
Baca Juga : Lima Poin Strategis Kerja Sama BI dan OJK Meningkatkan Ketahanan Sektor Keuangan
Menurut Arief, Eropa sendiri menggalang dana hampir Rp2 ribu Triliun, untuk menyelamatkan ekonomi mereka.
“Jadi jangan anggap remeh resesi ekonomi kali ini. Karena seperti kita pernah obrolkan dulu, virus membunuh beberapa orang tetapi resesi ekonomi bisa menghancurkan sebuah negara”, ujarnya.
“Inilah masa-masa menakutkan bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Produksi berhenti, ekonomi hancur, orang ketakutan. Dan dampak besarnya adalah jutaan orang kehilangan pekerjaan”, sambungnya..
Baca Juga : Sisi Lain Efisiensi Anggaran, Industri Perhotelan Sulsel Rumahkan 65 Persen Karyawan
Arief menambahkan, para pengusaha di Indonesia bahkan sudah warning, mereka hanya bisa bertahan terakhir di bulan Juni saja.
“Kalau Juni mal-mal masih tutup, kantor-kantor gak boleh kerja maka banyak perusahaan bangkrut. Dan untuk menyelamatkan keuangan banyak perusahaan itu, butuh dana ribuan triliun rupiah. Hancurlah kita”, kata Arief.
Dengan demikian, ujar Arief, hal ini membuat kita paham kenapa Jokowi harus melonggarkan ikatan dari ketakutan terhadap virus Corona ini. Kita tidak bisa hidup dalam ketakutan terus, harus mulai bergerak untuk melancarkan nadi perekonomian kembali
Baca Juga : Hadiri Rapat Pleno TPAKD, Bupati Gowa Komitmen Tingkatkan Digitalisasi Layanan Keuangan
“Itulah kenapa transportasi publik setahap demi setahap dibuka. Juni sekolah-sekolah harus kembali aktivitas. Kantor mulai bergerak, katanya.
“Ya mau tidak mau, kita harus realistis dan menatap ke depan bahwa kita sekarang harus membangun benteng-benteng besar supaya tsunami resesi tidak masuk ke halaman, daripada sibuk mengutuk gempa Corona yang kemarin datang”, tambahnya.
Dengan demikian, Arief mengatakan untuk mengantisipasi ancaman terburuk dari resesi ekonomi nasional maupun lokal di Indonesia, maka para pengusaha harus diberi semangat untuk mampu tetap bertahan.
Baca Juga : Kredit Pintar Siapkan UMKM Parepare Pandai Kelola Keuangan untuk Masa Depan
Inilah yang dilakukan oleh PT. JBM Bombana, di mana semua perusahaan melakukan PHK, JBN justru melakukan rekruitmen tenaga kerja, baik direc maupun on direc.
“Untuk direc baik kebun atau pabrik 1200 orang. Sekarang masih 700 orang on direc untuk tenaga panen dan tanam ada lebih 3.000 tenaga kerja”, ujarnya.
Untuk itu, Arief mengajak semua pihak bisa memberi semangat ke pengusaha agar terus semangat untuk mampu memberi sumbangsih bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga : Perlindungan Buruh Diperkuat, Prabowo Tetapkan Santunan PHK Lebih Besar
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar