SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Basri mengakui bahwa masih banyak orangtua siswa yang percaya adanya sekolah unggulan dan non-unggulan.
Hal ini disampaikan Basri dalam rapor Penerimaan Peserta Didik Baru bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) via virtual pada Selasa (19/5/2020).
Basri juga membeberkan sejumlah modus yang sering digunakan untuk meloloskan calon siswa baru pada sekolah tertentu.
Baca Juga : Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Hadiri Athirah Baruga Education Expo 2024, Apresiasi Karya Siswa
Baca juga: Disdik Sulsel Terapkan Sistem Online PPDB 2020
Padahal, sekolah negeri sudah tidak ada polarisasi antara sekolah unggulan dan sekolah non-unggulan.
Baca juga: PPDB Sulsel 2020 174.282, Tamatan SMP Hanya 151.848” (Edit)">Kuota PPDB Sulsel 2020 174.282, Tamatan SMP Hanya 151.848
Baca Juga : PPDB SMA Dibuka, Tahap Pertama Khusus Jalur Boarding School
Ia menegaskan, PPDB tahum ini berbeda dengan tahun lalu, tahun dilaksanakan fullonline atau online penuh dalam rangka untuk memutus wabah Covid-19.
Karena itu, Basri mengharapkan MKKS dan para Kepala SMP se Kota Makassar ikut berperan serta menyukseskan pelaksanaan PPDB SMA, SMK di Makassar.
Sebab menurutnya, selama ini Makassar dan sekitarnya paling banyak ditemukan kasus PPDB yang menyimpang dari aturan yang telah sepakati.
Baca Juga : Diskes Sulsel Tingkatkan Pengawasan di Rumah Makan dan Tempat Umum
Basri mengungkap sejumlah modus yang sering dilakukan orang demi memuluskan aksinya, seperti memalsukan atau merekayasa KTP, Kartu Keluarga atau dokumen lainnya.
“Tahun ini saya berharap tidak ada lagi modus-modus seperti itu,” pungkasnya.
Editor: Hendra Wijaya
Baca Juga : Infrastruktur Masih Dipermantap, Jadwal PPDB Diundur hingga 15 Juni
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar