Logo Sulselsatu

OPINI: Perempuan Dukung Perempuan Stop Body Shaming

Asrul
Asrul

Kamis, 21 Mei 2020 14:00

Foto ilustrasi (Int)
Foto ilustrasi (Int)

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Menjelang hari raya Idul Fitri menjadi ajang berkumpul keluarga dan kerabat. Mendekatkan yang jauh dan mempererat yang dekat. Momen berkumpul ini kerap kali percapakan disudutkan dengan mengomentari penampilan dan bentuk tubuh kita saat ini dengan yang sebelumnya khususnya bagi kaum Hawa.

Hal ini sangat mengganggu kenyamanan di hari berkumpul dan mengurangi percaya diri. Tindakan ini biasa kita sebut dengan body shaming.

Fenomena perempuan hari ini tak jarang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari membentuk kebiasaan baru yang secara tidak sadar menjatuhkan perempuan. Berfokus pada perlakuan body shaming, merupakan bentuk bullying yang dilakukan secara verbal yang dengan merendahkan atau mempermalukan tubuh seseorang sehingga menimbulkan trauma psikis, dan sangat disayangkan perlakuan body shaming ini sering dilakukan oleh keluarga dan kerabat dekat kita sendiri.

Ucapan yang tidak asing di telinga bahkan kita sendiri mungkin mengalaminya seperti

“Eh kok gendutan” atau “Eh kayanya kamu kurusan deh kurang berisi”.

Kalimat semacam itu seringkali dijadikan sekadar bahan candaan padahal itu merupakan bentuk penghakiman kepada orang lain. Apalagi, dengan berkembangnya media massa sekarang ini manusia lebih bebas tanpa batas berkomentar sekalipun itu mengandung bentuk diskriminasi.

Mirisnya lagi, perlakuan mempermalukan tubuh ini sebagian besar dilakukan sesama perempuan.
Dilansir dari tempo.co berdasar data dari survei yang dilakukan zap clink dalam zap beauty index 2020 ditemukan bahwa hampir separuh wanita Indonesia atau 40,7 persen mengalami body shaming dengan alasan utama tubuh yang tidak terlalu berisi, kulit yang berjerawat, dan bentuk wajah yang terlalu tembem.

Penghakiman terhadap tubuh perempuan tersebut, tidak terlepas dari standarisasi kecantikan yang terkonstruksi di masyarakat. Sehingga media, iklan tv dan film yang di pertontonkan sangat berpengaruh khususnya bagi perempuan dalam pembentukan standarisasi kecantikan.

Untuk meminimalisir bentuk penghakiman ini, kita dipaksa untuk harus mengikuti standarisasi kecantikan yang dibangun masyarakat. Tidak bisa dipungkiri sasaran utama perlakuan body shaming adalah kaum muda dengan besarnya pengaruh media sosial dan budaya membandingkan.

Perlakuan body shaming ini menimbulkan krisis percaya diri dan trauma emosional. Seperti pada kasus pada awal tahun lalu terjadi di lingkungan Brak, Desa Kalipuro sampai berujung pada kasus pembunuhan yang dilatarbelakangi akibat body shaming.

Akibat fatal dari perlakuan ini bisa sampai kepada menghilangkan nyawa diri sendiri dan orang lain karena tekanan psikis yang kerap kita anggap hanya sebagai candaan dan hal yang lumrah. Dengan meningkatnya ketergantungan media sosial sekarang, semakin kuat pula bentuk diskriminasi perempuan. Kita mengalami krisis standarisasi kecantikan.

Indonesia sangat perlu suplemen edukasi saling menghargai sesama dengan bermula pada kesadaran masing-masing individu. Saya sangat tidak sepakat dengan bentuk penghakiman dan diskriminasi apapun sekalipun dia perempuan.

Sebagian perempuan memperjuangkan strata, malah sebagian yang lain sibuk menjatuhkan sesama. Kita harus memberikan energi bagi sesama dengan mentransfer tiap-tiap energi baik sekecil apapun itu.

Tetap menggali potensi diri yang kita miliki dan jadi pribadi yang menyenangkan. Saling mendukung dan memberikan edukasi di era krisis standarisasi terhadap tubuh perempuan dan belajar mencintai tubuh yang menjadi anugerah.

Penulis: Imtihana Inayah Syahreni
Editor: Kink Kusuma Rein

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Metropolitan08 April 2025 12:46
AKBP Gotam Hidayat, Penjaga Demokrasi Takalar yang Kini Bertugas di Polda Jabar
SULSELSATU.com, TAKALAR — Dalam perjalanan karir yang terhitung sebagai Kapolres Takalar sejak tahun 2022, AKBP Gotam Hidayat telah menunjukkan de...
Sulsel08 April 2025 10:18
Pimpin Apel Bersama, Tasming Hamid Ingatkan Jajaran Kembali Fokus Layani Masyarakat
SULSELSATU.com, PAREPARE – Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, memimpin apel perdana pasca libur Lebaran di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Par...
Berita Utama07 April 2025 23:48
2 Mantan Wartawan Harian BKM Pimpin HIPSI Sulsel-Sulbar
SULSELSATU.com, Makassar – Dua mantan wartawan harian Berita Kota Makassar (BKM) terpilih memimpin Himpunan Insan Pers Solidaritas Indonesia (HIPSI)...
Berita Utama07 April 2025 19:54
Keluarga Kecewa dengan Penanganan Medis di RS Lanto Daeng Pasewang Jeneponto, Adik Kritis Pasca Persalinan
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Sebuah insiden tragis terjadi di Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang Jeneponto pada Sabtu malam (5 April 2025). Seorang wan...