SULSELSATU.com, SINJAI – Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Noorman Haryanto mengklarifikasi kasus penikaman pada pembagian bantuan BLT Dana Desa di Dusun Tomantang, Desa Bonto Sinala, Sinjai Borong, Minggu (24/5/2020) malam.
“Korban bukan merupakan anggota BPD atau aparat desa setempat. Namun diketahui korban merupakan kerabat dekat dari Kepala Dusun Tomantang,” kata Noorman di Mapolres Sinjai, Senin (26/5/2020).
Baca juga: Diduga Soal Pembagian BLT DD, Anggota BPD Bonto Sinala Tewas Ditikam Warga
Baca Juga : Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur Dibuka Kembali, Orang Tua Korban Minta Pelaku Dijerat Hukum
Norman menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan pelaku Anwar (45), kronologis kejadiannya saat Lena istri pelaku mendatangi rumah Andi Ammase mertua Amir Kepala Dusun Tomantan tujuannya ingin bertemu dan mempertanyakan soal bantuan dana desa yang telah disalurkan, karena dirinya telah didata namun tidak menerima bantuan.
“Pulanglah istri pelaku, namun di jalan ketemu dengan korban Asdar. Terjadilah adu mulut antara korban dengan istri pelaku, sampai korban mengejar istri pelaku dengan parang. Pelaku Anwar yang mendengar kegaduhan di luar langsung keluar dari rumahnya membawah sebilah pisau jenis badik dalam keadaan terhunus sehingga terjadi perkelahian antara korban dan pelaku,” katanya.
“Korban mengakui, dia melakukan hal tersebut karena istrinya mau diparangi oleh korban. Itu versi dari pelaku saat kita interogasi,” katanya.
Baca Juga : Polres Sinjai Hentikan Penyelidikan Kasus Pencabulan Anak, Keluarga Korban Kecewa
Pada saat keduanya berduel, korban Asdar langsung mengayungkan parang yang digenggamnya yang bersarng kearah pelaku Anwar dan mengenai lengan kiri pelaku namun tidak menyebabkan luka, Anwar pun seketika itu membalas dengan menusukkan badiknya ke arah tubuh korban dan mengenai dada di sebelah kanan, lalu pelaku kembali menusuk korban yang mengenai lengan kanan korban sehingga terjatuh.
Saat korban terjatuh, pelaku kembali menusuk perut korban dan setelah melihat korban tersungkur, pelaku bersama istrinya pun meninggalkan korban di lokasi kejadian.
Korban yang duduk tersungkur berteriak minta tolong dan didengar oleh saksi Andi Pardi, saksi pun meminga tolong ke warga lainnya dan langsung mengevakuasi korban ke puskemas setempat untuk mendapatkan pertolongan medis. Setelah kurang lebih dua jam di rawat, sekira pada pukul 20.00 Wita korban meninggal dunia.
Baca Juga : Fakta-Fakta Penyerangan Sekolah di Makassar, Satu Siswa SMK Tertusuk Hingga Barang Bukti Samurai
“Saat ini pelaku Anwar beserta barang buktinya sudah kita amankan di Mapolres guna dilakukan proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya.
Penulis: Andi Irfan Arjuna
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar