Logo Sulselsatu

Ketum IGI Sarankan Tahun Ajaran Baru Digeser Awal 2021

Asrul
Asrul

Rabu, 27 Mei 2020 20:30

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim. (Foto/Ist)
Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim. (Foto/Ist)

SULSELSATU.com – Masa pandemi Covid-19 di Indonesia tak kunjung selesai, disisi lain institusi pendidikan tengah bersiap menjalankan tahun ajaran baru.

Menanggapi hal itu, Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyarankan agar tahun ajaran baru 2020/2021 digeser ke Januari 2021 dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang membahayakan siswa jika sekolah kembali dibuka.

“Sebaiknya tahun ajaran baru digeser ke Januari 2021 dan selama satu semester digunakan untuk peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring,” kata Ketum IGI Muhammad Ramli Rahim dikutip kantor berita Antara, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga : Ramli Rahim Ungkap Alasan Andalan Hati Tak Hadiri Undangan ACC

Dia menambahkan saat ini pembelajaran belum optimal karena gurunya tidak memiliki kompetensi yang cukup, kuota data yang kurang memadai, dan peralatan yang kurang tersedia.

Dengan menggeser tahun ajaran baru, Kemendikbud bisa fokus meningkatkan kompetensi guru selama enam bulan, sehingga pada Januari 2021 sudah bisa menyelenggarakan pembelajaran daring berkualitas dan menyenangkan jika ternyata Covid-19 belum tuntas.

Dia menambahkan terdapat beberapa alasan mengapa tahun ajaran baru perlu digeser ke Januari 2021. Pertama, memberikan kepastian tahun ajaran baru bergeser ke Januari akan membuat dunia pendidikan memiliki langkah-langkah yang jelas terutama terkait minimnya jumlah guru yang memiliki kemampuan dalam menjalankan pembelajaran daring.

Baca Juga : Ikuti Jejak Presiden Prabowo, Fatmawati Terima Gelar Kehormatan di Toraja Utara

Kedua, menggeser tahun ajaran baru menghindarkan siswa dan orang tua dari stres berkepanjangan. Hal itu dikarenakan orang tua memikirkan keselamatan anaknya di sekolah. Ketiga, menggeser tahun ajaran baru menghindarkan siswa dari penularan Covid-19 dan keempat portal layanan pendidikan tak mampu menggantikan guru.

Alasan kelima, menggeser tahun ajaran menjadikan tahun anggaran selaras dengan tahun ajaran. Fakta lapangan menunjukkan berbedanya tahun anggaran dan tahun ajaran mengakibatkan kepala sekolah harus berutang kemana-mana agar bisa menyelenggarakan ujian nasional karena dana BOS belum cair.

Keenam, membantu orang tua mengatasi masalah ekonomi. Dengan anak didik kembali ke sekolah, bukan hanya kecemasan akan kesehatan yang hadir, tapi juga bertambahnya beban ekonomi orang tua, mulai dari biaya transportasi, jajan dan biaya lainnya.

Baca Juga : Tokoh Adat di Lutra Tegaskan Pilih Andalan Hati, Minta Andi Sudirman Kunjungi Rongkong

Ketujuh, enam bulan ini bisa digunakan untuk mendorong lahirnya ide-ide baru atau kreativitas-kreativitas baru dari anak didik. Hal ini perlu difasilitasi oleh pemerintah terutama Kemendikbud.

“Jika Kemendikbud tetap ngotot tidak menggeser tahun ajaran baru, semua persoalan yang terjadi saat ini harus bisa diatasi,” ujarnya.

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...