Logo Sulselsatu

Pemprov Siapkan Kebun Raya Pucak Maros Jadi Destinasi Wisata Andalan Sulsel

Asrul
Asrul

Selasa, 02 Juni 2020 23:50

Gubernur Nurdin Abdullah kunjungan ke Kebun Raya Pucak Maros. (ist)
Gubernur Nurdin Abdullah kunjungan ke Kebun Raya Pucak Maros. (ist)

SULSELSATU.com, MAROS – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kunjungan ke Kebun Raya Pucak yang terletak di Desa Pucak dan Desa Tompo Bulu, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Selasa (2/5/2020).

Nurdin menghadirkan OPD agar dapat melakukan orientasi dan juga mengumpulkan ide untuk pengembangan kebun raya ini. Demikian juga akan melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam pengembangan kawasan konservasi tumbuhan ini.

Kebun Raya Pucak awalnya Taman Safari (zaman Gubernur Zainal Basri Palaguna) yang kemudian dialihfungsikan menjadi kebun raya. Temanya, konservasi tumbuhan bernilai ekonomi yang diharapkan menjadi pusat penelitian dan pengembangan serta plasma nutfah khususnya endemik Sulawesi.

Baca Juga : Disebut Masuk Tim Pemenangan Paslon di Pilgub Sulsel, Ini Kata Nurdin Abdullah

Pengembangan kebun raya ini merupakan salah satu bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Mamminasata yang mengaitkan Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupatan Gowa serta Kabupaten Takalar dalam satu wilayah. Diharapkan potensi-potensi wilayah dapat dikembangkan.

“Ini dikembangkan, direncanakan sejak Gubernur Profesor Amiruddin. Terus dilanjutkan oleh Pak Gubernur Zainal Basri Palaguna. Saya pikir ini adalah sebuah kawasan wisata yang sangat strategis, dimana perpaduan ada hutan alam, lingkungannya sangat mendukung dan saya kira tinggal dipoles sedikit, ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat,” kata Nurdin Abdullah.

Pembenahan kawasan akan dilakukan secepatnya dan diharapkan rampung akhir tahun 2021. Pihak terkait dilibatkan untuk merumuskan rencana-rencana ke depan termasuk pengerjaan yang akan dilakukan.

Baca Juga : Iksan Iskandar Bersama Warga Jeneponto Terharu Saat Bertemu Nurdin Abdullah

“Maka kita bertemu dengan beberapa OPD, tentu kita kalau semua bersinergi dan berkolaborasi untuk melengkapi fasilitas yang ada di kebun raya ini akan semakin maju,” sebutnyam

Termasuk dalam mempersiapkan kebun binatang, beberapa satwa Sulsel akan menjadi koleksi. Pengembangan ini akan membuat masyarakat sekitar ikut berkembang dan semakin kreatif.

Pemerintah juga akan mendorong sektor pertanian, penyiapan lahan yang baik, benih yang bagus, pengembangan varietas buah-buahan yang cocok. Sehingga masyarakat sekitar tidak hanya menjadi penonton orang yang datang, tetapi juga mengambil peran, terutama menyajikan kebutuhan wisatawan yang datang ke tempat ini nantinya.

Baca Juga : Taufan Pawe Temui Nurdin Abdullah, Begini Reaksi Relawan

Tumbuhan lokal di kebun raya seluas 120 hektare ini antara lain kayu lokal, yakni kayu arra (Bahasa Makassar), sugimani (jabon putih), manggis hutan, jambu biji, mangga lokal dan kayu manis. Banyak juga dijumpai jenis jenis Ficus (beringin), kelompok mirtaceae (family Jambu-jambuan).

Sedangkan jenis hewan liar yang sering dijumpai, seperti babi hutan, ular sanca, kucing hutan Sulawesi, monyet khas Sulawesi (macaca maura).

Dari Makassar ke lokasi ini berjarak 30 Km dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit.

Baca Juga : Dapat Remisi Kemerdekaan, Nurdin Abdullah Bebas Dari Lapas Sukamiskin

“Saya meyakini, ini dari Makassar tidak lebih 45 menit, maka kita akan mencoba mempercepat penyempurnaan kebun raya ini,” lanjutnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Muhammad Arafah, menjelaskan, petunjuk yang didapatkan dari gubernur dari kunjungan ini, antara lain menyiapkan marka dan rambu jalan menuju kawasan ini.

“Mempersiapkan paling tidak marka dan rambu menuju ke daerah wisata kita ini. Karena ini diharapkan jadi ikon,” jelas Arafah.

Baca Juga : Lies Nurdin Abdullah Minta Restu Maju Senayan di Forum Silaturahmi Alumni Kacak

Dukungan infrastruktur, untuk jalan lewat BTP (Makassar) dan Kariango (Maros) hingga Pucak. Dari Kabupaten Gowa juga bisa diakses dari Bu’rung-bu’rung, Kecamatan Pattallassang.

“Coba kita survei hari ini dan besok. Sebelum kita rapat kembali dengan Pak Gubernur. Kita melakukan survei dulu, kemudian kita berikan informasi apa yang dibutuhkan, paling tidak rambu-rambu juga sudah harus jelas,” jelasnya.

Sedangkan, Kepala UPT Kebun Raya Pucak, Zainal Arifin Abidin, mengharapkan kebun raya ini sebagai aset daerah dapat dibangun lebih baik dan bisa memberikan penghasilan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar. Dimana selama ini tidak tergarap dengan bagus.

Di kawasan ini juga telah dibangun beberapa fasilitas pendukung dari bantuan yang ada seperti Dinas PUTR membangun embun, ada juga penampungan bak air di atas untuk mengantisipasi kekeringan.

“Karena kendala kita di sini juga masalah air dan masalah jalan. Dan Pak Gubernur mengatakan akan membangun jalan untuk tahap awal,” kata Zainal.

Ia berharap, kebun raya ini bisa sejajar dengan Kebun Raya Bogor. Adapun fungsinya sebagai lahan konservasi, penelitian, pengetahuan, jasa lingkungan dan rekreasi. Juga bisa menjadi penampung tanaman langka di Sulsel maupun dari luar wilayah.

“Semoga dengan kehadiran Pak Gubernur, kebun raya ini bisa lebih berkembang lagi, sama dengan kebun raya yang ada di Indonesia. Karena di Sulsel ini ada tiga kebun raya, yakni di Enrekang (Masserempulu), Parepare (Jompie) dan Maros ini. Kalau kita lihat (Kebun Raya Pucak), kita yang masih terbelakang,” ucapnya.

Sebelumnya, juga dilakukan kunjungan ke UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Pucak, Kecamatan Tompo Bulu. Lokasi ini merupakan tempat pengembangan UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen (UPT-PIBPS) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Lokasi ini menjadi pusat pengembangan program Sulsel untuk pengembangan ternak. Jumlah sapi yang dikelola sekitar 31 ekor, yang terdiri dari beberapa jenis. Seperti, sapi Bali ada 18 ekor, kerbau belang tiga ekor, sapi simental, sapi belgian blue berotot. Juga ada kambing dari Australia dan sapi-sapi eksotik. Serta sapi yang merupakan titipan Universitas Hasanuddin.

UPT ini menghasilkan semen atau sperma beku dari jenis yang diternakkan. Serta bekerja sama dengan pusat untuk program nasional, termasuk dengan Kementerian Pertanian.

Penulis: Jahir Majid

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...