Pemprov Sulsel Sudah Habiskan 2 Miliar untuk Program Wisata Covid-19
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyiapkan anggaran hingga Rp 500 miliar dalam penanganan Covid-19,
Peruntukan anggaran tersebut untuk penanganan kesehatan dan keselamatan, jaring pengaman sosial, serta penanganan dampak ekonomi. Pagu anggaran ini diharapkan terdapat efisiensi dan digunakan berdasarkan kebutuhan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, Dalam penggunaan anggaran Sulsel sebagai daerah yang efisien dalam penggunaannya. Hal ini didukung fasilitas yang sebelumnya telah tersedia.
“Kita paling hemat. Pertama rumah sakit kita, khusus infection center itu sudah siap 500 tempat tidur. Baik RS Dadi, RS Sayang Rakyat, RS Wahidin, termasuk RS Unhas. Ini sudah kita siapkan, termasuk ventilator dan sebagainya,” kata Nurdin Abdullah, Rabu, (3/6/2020).
Hal lainnya melalui program Wisata Covid-19 yang juga sejauh ini telah mengunakan anggaran Rp2 miliar.
“Sampai hari ini kalau tidak salah itu Rp2 miliar, tidak banyak dan itu kita dapat harga spesial,” ujarnya.
Pihak hotel memberikan harga spesial, misalnya untuk harga paket normal Rp800 ribu per kamar diberikan ke Pemprov sekira Rp300 ribu untuk dua orang.
“Kenapa kita lakukan di hotel? Pertama menyelamatkan hotel ini sendiri. Yang kedua tentu, kita juga memanusiakan orang. Karena Covid ini tidak ada obatnya, vaksin ini juga belum ada. Yang bisa menyehatkan itu karena istirahat yang cukup dan nyaman, makan bergizi dan program menyenangkan sehingga imunitasnya bisa naik. Kalau imunitasnya bisa naik, kita bisa melawan Covid-19 ini,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel, Junaedi Bakri, menyebutkan, anggaran Rp2 miliar tersebut untuk pembayaran hotel dan makanan peserta.
“Jadi Rp2 miliar itu untuk pembayaran hotel dan katering paket Wisata Covid-19, ini dari awal program,” jelas Junaedi.
Lanjutnya, paket Wisata Covid ini dari sisi anggaran diletakkan pada penanganan masalah. Selain itu, aspek manfaatnya fokus pada dua hal, pertama penanganan masalah kesehatan dan ekonomi. Karena program ini juga menggerakkan hotel dan usaha katering yang ada.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News