SULSELSATU.com, MAKASSAR – Survei Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel terhadap optimisme masyarakat terhadap ekonomi menunjukkan kurangnya optimis masyarakat akan perekonomian saat ini. Kurangnya lapangan kerja jadi faktor utama menurunnya keyakinan konsumen.
Kepala BI Sulsel Bambang Kusmiarso mengatakan, di tengah situasi pandemi Covid-19, masyarakat cenderung tidak terlalu optimis terhadap kondisi perekonomian daerah saat ini.
“Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang sebesar 72,4, di bawah batas indeks optimis (100) dan terendah dalam 12 tahun terakhir. Secara lebih mendalam dapat diketahui bahwa kurang tersedianya lapangan kerja menjadi faktor utama penyebab menurunnya tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini,” kata Bambang, Senin (8/6/2020).
Baca Juga : Rp98,65 Miliar Transaksi Ekspor UMKM Disepakati Selama AMBF x SSIF 2024
BI Sulsel mencatat, indeks ketersediaan lapangan kerja pada Mei 2020 mencapai 13,0, jauh di bawah batas indeks optimis (100). Kondisi penghasilan saat ini turut menurunkan optimisme konsumen, ditunjukkan oleh indeks penghasilan konsumen yang sebesar 27,5.
Dari sisi pengeluaran lanjut Bambang, konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama masyarakat juga berada di bawah batas optimis dengan indeks 71. Meski berpandangan tidak terlalu optimis terhadap kondisi ekonomi saat ini, namun masyarakat meyakini bahwa enam bulan ke depan akan lebih baik, dari sisi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, maupun kegiatan usaha.
“Indeks ekspektasi penghasilan mencapai 116, sementara indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan indeks ekspektasi kegiatan usaha masing-masing sebesar 104 dan 103. Pandangan positif tersebut terbentuk seiring dengan keyakinan masyarakat terhadap penghasilan yang kembali normal dan pelaksanaan kegiatan atau proyek swasta dan pemerintah setelah tertunda akibat penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Baca Juga : AMBF x SSIF 2024 Hadirkan 30 Exhibitor dengan Target Total Transaksi Rp9,5 Triliun
Terakhir, Bambang menyebutkan optimisme pemulihan perekonomian memerlukan dukungan konsistensi kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Serta, peningkatan pemahaman masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan keseharian.
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar