Diskes: Rapid Bantuan dan Petugas Tak Dibayar, Di mana Bisnisnya?
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin membatah tuduhan rapid test sebagai lahan bisnis.
Warga di sejumlah tempat di Kota Makassar menolak rapid test massal yang dilaksanakan pemkot. Warga menilai data dimanpulasi dan hanya jadi lahan bisnis.
Menurutnya rapid test yang digunakan dari pemerintah provinsi sebanyak 20.000 sumbernya murni dari sumbangan pihak swasta.
“Tidak ada yang dibeli. Di mana bisnisnya? Tenaga kesehatan kita yang turun melakukan rapid juga tidak ada yang dibayar sama sekali, karena sudah tupoksi mereka sebagai petugas laboratorium yang ada di Puskesmas,” kata Naisyah.
Ada pun biaya yang dianggarkan di APBD adalah pembelian murni, tidak ada biaya pemeriksaan.
Makanya, selain edukasi yang dilakukan secara masif, juga perlu melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, bersinergi memberi pengertian kepada masyarakat agar tidak ada lagi penularan kasus baru.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News