STAI DDI Pangkep Dilanda Dualisme Kepemimpinan, Mahasiswa dan Alumni Meradang

STAI DDI Pangkep Dilanda Dualisme Kepemimpinan, Mahasiswa dan Alumni Meradang

SULSELSATU.com, PANGKEP – Kepemimpinan di Perguruan Tinggi Islam STAI DDI Pangkep berpolemik. Hingga pihak sekelompok pengurus pun menginginkan pergeseran Ketua STAI DDI Pangkep itu segera, dan melantik Pelaksana tugas atau Plt ketua.

Pelantikan Plt itu, pun diwarnai aksi protes mahasiswa dan alumni, yang tidak menginginkan adanya dualisme kepemimpinan di lembaga kampus itu.

Namun, aspirasi mahasiswa dan alumni itu diabaikan begitu saja oleh sekelompok pengurus tersebut dan melanjutkan pelantikan.

Diketahui ketua STAI DDI Pangkep selama ini dijabat oleh KH Hasbuddin Halik, kemudian, sekelompok pengurus melantik Rahman Kambi, sebagai Plt ketua STAI DDI Pangkep. Sabtu (13/6/2020) di aula kampus STAI DDI Pangkep.

Koordinator aksi mahasiswa, M Nazar mengatakan, lelantikan ini berdampak pada proses perkuliahan dan mahasiswa, lantaran dinilainya. Ketika, terjadi dualisme kepemimpinan secara kelembagaan pula akan rancuh. Lantaran, saat ini masih ada ketua STAI DDI Pangkep yang menjabat. Namun, dilakukan pelantikan Plt.

“Pelantikan ini dilakukan oleh pengurus Badan Pelaksana Harian (BPH). Itu pun kami masih mempertanyakan keabsahan BPH ini. Hingga pula, proses pembentukan panitia Penjaringan seleksi dibentuk oleh BPH. Nah, semestinya dalam aturan PB-DDI dibentuk oleh ketua STAI. Sementara, pembentukan panitia penjaringan itu, tidak melibatkan ketua STAI. Tiba-tiba kemarin kita mendapat akan dilakukan pelantikan Plt. Ini yang kami sebenarnya akan pertanyaan dan dirundingkan kembali. Tetapi, pihak pengurus BPH itu bersikeras ingin melantik Plt, ada apa, ini sangat dipaksakan,” jelas Nazar.

Lebih lanjut dikatakan Nazar, kampus terancam akan dibubarkan. Bahkan, mahasiswa pun akan mogok kuliah selama kepemimpinan ini dualisme.

“Kami mahasiswa serta didukung alumni, menolak pelantikan itu. Dan tidak menginginkan adanya dualisme kepemimpinan. Kami hanya menginginkan yang terbaik,” tandasnya.

Sementara itu, ketua IKASDI, Misbah Gading, mengatakan semestinya polemik ini dirundingkan kembali oleh lembaga. Pihak BPH pun, mestinya bersabar untuk tidak mengambil langkah mengangkat Plt.

“Ini justru menimbulkan masalah baru. Ada kekeliruan dalam proses ini. Kami sebagai alumni tentunya prihatin dengan kondisi seperti ini,” katanya.

Penulis: Indra Sadli Pratama

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga