Logo Sulselsatu

Dendam Lama Kasus Walet Jadi Motif Penyerangan Novel Baswedan

Asrul
Asrul

Senin, 15 Juni 2020 22:45

Novel Baswedan. (Int)
Novel Baswedan. (Int)

JAKARTARahmat Kadir Mahulette, terdakwa penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan mengaku alasan menyerang penyidik KPK itu karena dendam lama.

Motif penyiraman itu juga terkait kasus dugaan penganiayaan pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 silam saat Novel bertugas sebagai polisi.

Rahmat menilai Novel lupa kacang pada kulit ketika sudah menjadi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga : VIDEO: Penyidik KPK Novel Baswedan Positif Covid-19

Hal itu disampaikan Rahmat dalam nota pembelaan atas tuntutan jaksa atau pleidoi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (15/6/2020)

Dalam kasus dugaan penganiayaan pencuri sarang burung walet, Novel saat itu merupakan Kasatreskrim Polres Bengkulu.

Selain itu penasihat hukum menegaskan, aksi para terdakwa murni dilakukan secara mandiri tanpa tendensi dari pihak lain.

Baca Juga : JPU Tolak Alasan Spontanitas Terdakwa Penyerang Novel Baswedan

“Terdakwa mengakui pelaku tunggal dan perbuatan mandiri. Tanpa ada perintah atau rujukan dari siapapun,” lanjutnya.

Lebih lanjut, penasihat hukum menyatakan aksi Rahmat yang melukai mata Novel dilakukan tanpa sengaja. Awalnya terdakwa Rahmat hanya ingin memberikan peringatan kepada Novel atas perbuatannya.

“Terdakwa tidak mempunyai mens rea (Niat jahat) untuk mencelakai atau menimbulkan luka berat terhadap korban,” lanjutnya.

Baca Juga : IKA Unhas Jabodetabek Bahas Kasus Novel Baswedan Secara Virtual

Di ujung pembacaan nota pembelaan, Majelis hakim memberikan kesempatan kepada terdakwa Rahmat memberikan pleidoi, namun Rahmat memilih tidak berbicara terlalu banyak.

“Untuk pembelaan secara pribadi tidak yang mulia, pembelaan dari kuasa hukum cukup,” ujar Rahmat melalui video conference.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) memutuskan untuk membacakan hasil tanggapan pleidoi hari ini pada pekan depan, Senin (22/6) di tempat yang sama.

Baca Juga : Soal Kasus Novel, BW Sebut Satu Indonesia Dibohongi Oleh Proses Peradilan

Sebelumnya, jaksa menuntut kedua terdakwa satu penjara. Jaksa menilai para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersama-sama melakukan penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu sehingga menyebabkan Novel mengalami luka berat.

Perbuatan itu dilakukan karena terdakwa menganggap Novel telah mengkhianati institusi Polri.

Jaksa menilai Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis terbukti melanggar Pasal 353 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Baca Juga : Sembilan Jenderal Polri Dimutasi, Salah Satunya Mantan Atasan Novel Baswedan

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...