Logo Sulselsatu

Pemerintah Bakal Buka Sekolah di Zona Hijau Corona

Asrul
Asrul

Senin, 15 Juni 2020 23:26

Nadiem Makariem. (int)
Nadiem Makariem. (int)

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk membuka kembali sekolah di daerah zona hijau Covid-19.

Mendikbud Nadiem Anwar Makariem merinci jumlah peserta didik di tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah di zona hijau penyebaran Corona hanya berkisar 6 persen dari total peserta didik.

“Untuk saat ini karena hanya 6 persen populasi peserta didik kita di zona hijau, hanya mereka yang kita berikan untuk pemerintah daerah mengambil keputusan untuk melakukan sekolah tatap muka,” kata Nadiem dalam konferensi pers virtual, Senin (15/6/2020).

Baca Juga : Membanggakan! Kemendikbud Percayakan SMKN 3 Pinrang Sebagai Pusat Keunggulan Sekolah Kejuruan di Sulsel

Nadiem mengatakan, ada beberapa syarat sekolah di zona hijau dapat dibuka kembali. Pertama, pemerintah daerah di zona hijau harus terlebih dulu menyetujui dan memberikan izin untuk pembukaan sekolah tersebut.

Tak hanya itu, Nadiem menegaskan sekolah-sekolah itu wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona.

Syarat terakhir, kata Nadiem, para orangtua siswa harus memberikan izin bagi anaknya untuk pergi ke sekolah.

Baca Juga : Komitmen Kawal Program Kementerian, Dirjen GTK Kemendikbudristek Puji Prestasi UNM

“Jadi walaupun sekolah tatap muka, apabila orangtua tak nyaman murid boleh (belajar) di rumah,” kata Nadiem.

Sebaliknya, Nadiem memutuskan sekolah yang berada di wilayah berstatus zona merah, oranye, dan kuning penyebaran virus Corona tetap tak diperbolehkan untuk dibuka.

Ia menegaskan metode pembelajaran di ketiga zona tersebut tetap digelar secara daring (online) di rumah dan tak diperkenankan menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Baca Juga : Komitmen Dukung Dunia Pendidikan, Yamaha Raih DUDI Awards dari Kemendikbudristek RI

“Jadinya zona-zona merah kuning, oranye, merepresentasikan 94 persen dari pada peserta didik di pendidikan dini, dasar dan menegah. Total 94 persen peserta didik kita tidak diperkenankan tatap muka. Jadi masih belajar dari rumah,” kata Nadiem.

Tak hanya itu, Nadiem menegaskan tak ada perubahan jadwal tahun ajaran baru 2020/2021. Ia menyatakan kalender Tahun Ajaran 2020/2021 tetap dimulai pada bulan Juli.

“Jadwal itu enggak berubah, tapi metode belajarnya yang digelar baik daring atau tatap muka. Jadi kami tak mengubah kalender pelajaran,” kata dia.

Baca Juga : Dukung Program PJJ, Kemendikbud Gandeng Empat Operator Seluler

Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...