Dihantam Corona, Ekonomi Sulsel Triwulan I Terendah Selama Satu Dekade
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perekonomian Sulsel pada triwulan I 2020 mengalami pertumbuhan terendah dalam satu dekade.
Pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I 2020 hanya 3,07 persen secara year on year (yoy). Itu jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan IV 2019 yang mencapai 6,48 persen (yoy).
Kepala Bank Indonesia (BI) Sulsel Bambang Kusmiarso mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan sendi-sendi perekonomian Sulsel mengalami pelemahan kinerja seiring penurunan permintaan yang terjadi secara luas dan dalam waktu yang relatif cepat.
“Imbas penyebaran Covid-19 terutama dirasakan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum. Konsumsi swasta melambat akibat keterbatasan kinerja konsumsi rumah tangga di tengah pandemi dan kontraksi pada komponen LNPRT seiring penundaan pilkada serentak,” kata Bambang, Selasa (16/6/2020).
Respon pelaku ekonomi yang cenderung wait and see selama pandemi juga menjadi kendala dalam kinerja investasi. Permintaan yang terbatas akibat Covid-19 menyebabkan kinerja net ekspor mengalami kontraksi.
Di tengah upaya dalam menghadapi Covid-19, inflasi yang terkendali menjadi salah satu harapan dalam menjaga daya beli masyarakat dan menopang pemulihan perekonomian ke depan.
Tekanan inflasi Sulsel pada triwulan I 2020 masih berada dalam rentang sasaran inflasi 3+1 persen. Tekanan inflasi pada triwulan I 2020 terutama terjadi pada kelompok bahan makanan dipicu keterbatasan pasokan bawang putih dan gula pasir.
“Pengaruh Covid-19 diperkirakan masih menahan kinerja ekonomi Sulsel pada triwulan II 2020. Lapangan usaha yang terdampak penyebaran pandemi pada triwulan I 2020 diperkirakan akan mengalami perlambatan yang lebih dalam. Perekonomian Sulsel diperkirakan mulai mengalami perbaikan pada triwulan III 2020 yang didorong oleh meningkatnya konsumsi swasta dan kinerja investasi,” pungkasnya.
Bank Indonesia kata Bambang, optimis pemulihan perekonomian secara bertahap dapat terjadi dengan dukungan konsistensi kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan peningkatan pemahaman masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan keseharian.
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News