Logo Sulselsatu

Tak Sepakat dengan RUU HIP, Erna Rasyid Taufan Angkat Bicara

Asrul
Asrul

Sabtu, 20 Juni 2020 20:37

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, PAREPARE – Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) saat ini menjadi buah bibir di tengah masyarakat Indonesia. Penolakan dan sorotan kian tak dapat dielakkan.

Tak ayal, tokoh perempuan yang aktif berkiprah di dunia dakwah, Erna Rasyid Taufan pun angkat bicara.

Tokoh perempuan yang memimpin sejumlah organisasi agama, sosial dan kemasyarakatan di Kota Parepare ini mengecam keras RUU inisiatif DPR tersebut dan meminta agar RUU itu segera dihentikan.

Baca Juga : Ramadan Peduli Golkar Parepare, Erna Rasyid Taufan Berbagi Paket Sembako

Bukan tanpa alasan, Erna Rasyid Taufan menilai secara tegas dan lugas pemilihan frasa “ketuhanan yang berkebudayaan” yang tertera pada pasal 7 ayat (1) dan konsep Trisila dan Ekasila dalam pasal 7 ayat (2) dan ayat (3) mengesampingkan Tuhan dan agama.

“Al-quran diturunkan dengan tujuan utama adalah penguatan aqidah sebagaimana dalam surah Al Ikhlas ayat pertama, bahwa Katakanlah Allah itu Esa atau 1, lalu bunyi syahadat kita bahwa “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (Artinya Allah itu Esa atau Satu). Kemudian Pancasila pada sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, lalu mengapa frasa dalam RUU HIP berganti menjadi Ketuhanan yang Berkebudayaan. Di mana dasar dan logikanya?,” kata Erna.

Ia mengecam lantaran konsep Trisila dalam RUU HIP adalah sebuah kemerosotan dari konsep ketuhanan yang disebut harus tunduk kepada manusia.

Baca Juga : Pemkot Parepare Bakal Lakukan Pendampingan Psikologi Penyintas Banjir

“Yang berkebudayaan itu hanyalah manusia. Sementara frasa yang dicantumkan dalam RUU HIP, menunjukkan konsep ketuhanan harus tunduk dan patuh kepada manusia. Ini betul-betul membuat saya harus angkat bicara dan saya tegaskan atas nama pribadi mendukung opsi terakhir yang akan dilakukan MUI jika memang RUU ini dilanjutkan pembahasannya,” ujarnya, Sabtu, (20/6/2020).

“Dengan menghapus sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menurut saya sama dengan menghapus nama Tuhan yang Maha Esa di bumi Indonesia. Ini adalah puncak dari segala pembelaan terhadap Kemuliaan Allah swt. Kita harus mempertahankan apa yang telah diperjuangkan oleh para ulama dalam penyusunan sila-sila dalam pancasila. Ini tidak boleh terjadi. Para ulama kita sudah cukup mengalah dengan dihilangkannya kewajiban menjalankan syariat Islam pemeluknya,” kata Erna.

Di sejumlah media daring, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi menegaskan, apabila langkah persuasif yang dilakukan MUI tidak membuahkan hasil, maka MUI akan mengambil langkah terakhir untuk melakukan masirah kubra (aksi besar-besaran).

Baca Juga : Taqyuddin Djabbar Ungkap Alasan Ingin Lawan Erna Rasyid di Musda Golkar Parepare

“Kami gunakan masirah kubra yang memiliki arti dalam yaitu berjuang di jalan Allah untuk mendapatkan Ridha Allah. Jangan sampai ketika malam hari orang sedang tidur, pembahasan itu disahkan, naudzubillah min dzalik, kami akan rapat dan di dalam rapat itu harus ada orang yang kuat untuk melakukan masirah kubra, kalau dulu ada 212, kita skalanya nasional dari semua provinsi,” kata kiai Muhyiddin dalam webinar, Sabtu (20/6/2020) dilansir dari sejumlah media online nasional.

Penulis: Andi Fardi

Editor: Kink Kusuma Rein

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...