SULSELSATU.com, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menyampaikan sejumlah langkah strategis yang ditempuh pemerintah provinsi untuk menjaga stabilitas ekonomi di masa pandemi Covid-19. Dalam Rapat Koordinasi Wilayah Tim Penanggualangan Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) melalui Video Conference (Vidcon), Nurdin Abdullah menyampaikan pentingnya memperkuat kerjasama antar daerah dalam menjaga kestabilan ekonomi.
“Kita perlukan kolaborasi antar daerah yang lebih kuat lagi, gotong royong antar daerah dalam mengembangkan ekonomi regional,” kata Nurdin Abdullah melalui vidcon yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis, 25 Juni 2020.
Kolaborasi ini, lanjutnya, dilakukan dengan cara meningkatkan produksi untuk mendukung kemandirian pangan regional, pembangunan infrastruktur untuk menjamin kelancaran distribusi dan pemanfaatan teknologi untuk pemanfaatan produk unggulan daerah, serta peningkatan kapasitas ekspor.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Fokus Benahi Infrastruktur Pendidikan, 243 Sekolah Direhabilitasi Tahun Ini
“Dengan melihat aspek terkait, berupa perbedaan karakteristik dan perbedaan sumber daya alam, daerah surplus dan defisit, serta disparitas harga,” ujarnya.
Untuk itu, Nurdin Abdullah berharap rapat koordinasi TPID wilayah Sulampua ini terus berlanjut untuk mendiskusikan kesamaan isu, kebutuhan visi dan komitmen yang kuat dari masing-masing daerah.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan , Bambang Kusmiarso, memprediksi inflasi sepanjang tahun 2020 relatif terkendali.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Khawatir Proyek Tambang Emas Luwu Ikuti Jejak Kerusakan Tambang Freeport di Papua
“Kami memperkirakan inflasi untuk tahun 2020 tetap terkendali dan berada pada interval sasaran inflasi yang ditetapkan,” jelas Bambang.
Ia menyebutkan, infalsi untuk wilayah Sulampua berada di bawah rentang inflasi nasional sebesar 3,0 persen, plus mines 1 persen dengan inflasi terendah berada di wilayah Sulawesi Tenggara. Namun, kondisi pandemi memerlukan perhatian khusus, terutama jika terjadi kelangkaan pasokan yang dapat mendorong peningkatan tekanan inflasi di beberapa daerah.
Senada dengan Nurdin Abdullah, Bambang juga menyebutkan, kerjasama antar daerah Sulampua merupakan solusi pengendalian inflasi yang tepat dan perlu diintensifkan.
Baca Juga : Dinkes Sulsel Distribusikan 7.213 Vaksin Meningitis untuk Jemaah Haji 2025
“Masih tingginya ketergantungan terhadap daerah lain menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan yang sama. Sehingga untuk jangka pendek, solusi kerjasama antar daerah, antara daerah surplus-defisit dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi mekanisme perdagangan,” pungkasnya.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar