SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pengamat Pemerintahan Universitas Patria Artha Makassar Bastian Lubis menyebut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) asal asalan dalam menilai kinerja Prof Yusran Yusuf saat menjabat sebagai pj Walikota Makassar.
Bastian mengatakan alasan gubernur yang menyebut Yusran tak mampu menekan kasus penyebaran Covid-19 alasan yang terkesan dibuat-buat oleh NA.
Sebab dari fakta yang terjadi di lapangan, kata Bastian menunjukkan trend positif. Dengan kata lain penyebaran Covid-19 di kota Makassar semakin menurun setiap harinya.
Baca Juga : VIDEO: Rudy Djamaluddin Kabur saat Hendak Diwawancarai Soal Korupsi Nurdin Abdullah
“Pak Yusran yang baru 43 hari sudah diganti, ini menimbulkan tanda tanya besar ada apa ya, kalau soal penyebaran Covid-19 kan sudah dijelaskan angka-angka menujukkan perbaik kan terus,” kata Bastian saat dihubungi Sulselsatu.com, Jumat (26/6/2020).
Kata Bastian, Nurdin yang baru melihat kinerja Yusran menjabat PJ Walikota Makassar selama 43 hari tak pantas mengeluarkan statement yang menyebutkan Yusran gagal mengekang angka penyebaran Covid-19 di kota Makassar.
Harusnya, tambah Bastian tolak ukur penilaian kinerja kepala daerah diukur jika yang menjabat tersebut memegang jabatan selama 3 bulan atau 100 hari atau bahkan 1 tahun menjabat.
Baca Juga : VIDEO: KPK “Obrak-abrik” Kantor Rudy Djamaluddin
“Tentu yang menjadi tolak ukur penilaian adalah capaian kinerja di Tupoksinya selama waktu yang tersebut memegang jabatan, bisa 3 bulan atau bisa 100 hari, bisa satu semester satu tahun, bahkan kinerjanya bisa diukur priode saat pak Yusran menjabat, jadi sangat jelas dan tegas skor nilainya,” tuturnya.
Menurut dia, pergantian Pj Walikota yang baru saja dilakukan NA bersifat like and dislike (suka dan tidak suka). Dimana kata Bastian, dari awal pergantian pj Walikota yang sebelumnya dijabat oleh Iqbal Suhaeb yang diinginkan Nurdin adalah Rudy Djamaluddin.
“Jadi menurut saya penggantian ini like and dislike. Memang dari awal yang dijagokan adalah pak Rudy, tapi yang ditunjuk pusat tidak sama keinginan gubernur. Jadi sudahlah jangan ada dusta diantara kita,” pungkasnya.
Baca Juga : Ruang Kerja Disegel KPK, Rudy Djamaluddin Pilih Bungkam
Sebelumnya, Nurdin Abdullah mengatakan pergantian pj Walikota Makassar dilakukan untuk mencari pemimpin yang mampu mengatasi dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di kota Makassar
“Maka dari itu, kita butuh strong leader yang bisa merangkul semua elemen masyarakat yang bisa mengendalikan pemerintahan untuk mengendalikan Covid di Sulsel,” kata Nurdin belum lama ini.
Penulis: Jahir Majid
Baca Juga : “Saya Pamit,” Tutur Pj Walikota dengan Mata Berkaca-kaca
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar