JAKARTA – Sebuah lokasi tambang batu giok di Myanmar longsor pada Kamis (2/7/2020). 126 pekerja dilaporkan tewas.
Ratusan jasad para penambang batu giok itu berhasil ditarik dari longsoran lumpur. “Total korban tewas sejauh ini adalah 126,” kata departemen pemadam kebakaran Myanmar seperti dikutip dari AFP.
Pihak berwenang mengatakan ini merupakan salah satu bencana terparah yang terjadi di industri berisiko tinggi itu.
Baca Juga : VIDEO: Tolak Kudeta Militer, Masyarakat Myanmar Pukul Panci
Seorang perwira polisi setempat mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan dihentikan sementara karena hujan lebat di lokasi.
Tanah longsor ini terjadi usai hujan lebat di dekat perbatasan China di negara bagian Kachin. “Para penambang giok terjebak gelombang lumpur,” kata pernyataan tersebut.
Saat kejadian, para pekerja sedang mencari batu permata di daerah pegunungan yang curam di kota Hpakant, di mana alur-alur dari penggalian sebelumnya telah melonggarkan bumi.
Baca Juga : VIDEO: Lagu ‘Ampun Bang Jago’ Diputar di Tengah Kudeta Myanmar
Foto yang diposting di halaman Facebook menunjukkan tim pencarian dan penyelamatan mengarungi lembah yang dilanda longsor.
Setiap tahun selalu ada kematian di industri batu giok yang sangat menguntungkan negara tetapi tidak diikuti dengan regulasi yang baik. Perusahaan menggunakan pekerja migran bergaji rendah untuk mengikis permata yang sangat berharga di China.
Kepolisian setempat mengatakan para penampang kemungkinan mengabaikan peringatan untuk tidak bekerja selama musim hujan.
Baca Juga : 200 Kg Sabu Impor Asal Myanmar Gagal Edar di Indonesia
Kepala desa Kyaw Min mengatakan beberapa orang selamat ditarik dari lumpur sebelum upaya penyelamatan dihentikan.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar