Logo Sulselsatu

RUU Pemilu, PKS Usul Presidential Threshold Hanya 5 Persen

Asrul
Asrul

Senin, 06 Juli 2020 09:41

ilustrasi. (int)
ilustrasi. (int)

JAKARTA – Pemerintah bersama DPR saat ini tengah membahas Rancangan Undang Undang (RUU) Pemilu. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan ambang batas atau presidential threshold (PT) diturunkan menjadi 5 persen atau 10 persen suara nasional.

Anggota Fraksi PKS Mardani Ali Sera mengatakan, penerapan angka 20 persen pada Pemilu 2019 lalu hanya melahirkan dua pasangan calon presiden. Dampaknya terjadi polarisasi yang berkepanjangan di tengah masyarakat.

Bahkan hingga saat ini masih terjadi perpecahan di tengah masyarakat, terutama di jagat dunia maya. “Aroma perpecahan masih sangat terasa. Tidak sehat untuk bangsa kita ke depan,” kata Mardani dalam cuitannya di Twitter, Senin (6/7/2020).

Baca Juga : PKB Gabung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Presiden PKS: Ahlan wa Sahlan

Aturan mengenai PT dalam RUU Pemilu sendiri tercantum pada pasal 187, 192 dan 198. Angka 5% dipilih setidaknya dilatarbelakangi beberapa alasan. Dengan ambang batas pencalonan yang moderat seperti 5 persen, diharapkan muncul potensi-potensi pemimpin bangsa yang semakin variatif.

“InsyaAllah semakin banyak calon berkualitas yang maju, juga kesempatan bagi setiap partai atau gabungan partai untuk memajukan kader terbaiknya. Diharapkan tidak ada lagi ‘transaksi’ politik satu sama lain karena setiap partai, besar atau kecil, memiliki kesempatan yang sama,” ucapnya.

Menurut Mardani, angka 20 persen ke 5 persen bukan berarti melemahkan sistem presidensial seperti yang dikhwatirkan beberapa pihak. Justru dengan menurunkan PT, ini adalah langkah memberikan independensi terhadap partai politik serta penguatan sistem kaderisasi internal.

Baca Juga : Anies Kenang Perjuaangan Bersama PKS: Perjuangan Kita Seperti ‘Daaud melawan Jalut’

“Perlu diingat, hal terpenting dari sistem presidensial adalah menerapkan mekanisme yang menjunjung tinggi akuntabilitas dan transparansi. Jika hal tersebut tidak diterapkan dengan baik, ada atau tidaknya PT, maka sistem presidensial yang kita harapkan akan sulit terwujud,” ucapnya.

Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...