ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan resmi mengalihfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid. Hagia Sophia merupakan warisan dunia.
“Keputusan ini tidak dibuat dengan mendengar apa yang orang lain katakan, tapi mempertimbangkan apa yang menjadi hak kami dan apa yang diinginkan negara kami (Turki)” kata Erdogan, Sabtu (11/7/2020) waktu setempat, melansir AFP.
Erdogan menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil mewakili keinginan Turki dalam menggunakan hak kedaulatan yang dimiliki.
Baca Juga : VIDEO: Pendistribusian Bantuan Indonesia untuk Korban Gempa di Turki dan Suriah
“Mereka yang tidak melawan Islamofobia di negaranya menyerang keinginan Turki untuk menggunakan hak-hak kedaulatannya,” kata Erdogan melalui sebuah video.
Sebelumnya, Erdogan memutuskan untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid pada Jumat (10/7/2020). Ibadah umat Muslim akan mulai digelar di salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada 24 Juli mendatang.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah Majelis Negara Turki mengumumkan pembatalan keputusan kabinet 1934 dan kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid. Selama ini Hagia Sophia berstatus sebagai museum.
Baca Juga : VIDEO: Pria Asal Turki Nikahi Gadis Asal Bone
Sejak lama, Erdogan telah berulang kali menyerukan agar bangunan bersejarah tersebut menjadi sebuah masjid. Pada 2018 lalu, Erdogan bahkan sempat membacakan ayat-ayat Alquran di Hagia Sophia.
Meski ditetapkan sebagai masjid, Erdogan tetap menjamin bahwa Hagia Sophia akan terbuka untuk semua pengunjung, termasuk non-Muslim.
“Pintu Hagia Sophia akan tetap terbuka untuk pengunjung dari seluruh dunia,” tulis ajudan Erdogan, Fahrettin Altun dalam akun Twitter-nya.
Baca Juga : Diguncang Gempa, Jokowi Sampaikan Belasungkawa ke Turki
Tempat yang menjadi daya tarik bagi wisatawan di seluruh dunia itu pertama kali dibangun sebagai gereja di zaman Kekaisaran Byzantium. Namun, bangunan tersebut diubah menjadi masjid setelah Sultan Muhammad al Fatih merebut Istanbul dari Kekaisaran Byzantium pada 1453.
Namun, pemerintahan Turki di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Mustafa Kemal Atturk yang beraliran nasionalis-sekuler, bangunan tersebut kembali berubah status menjadi museum.
Keputusan Erdogan mendapat kecaman dari berbagai pihak di seluruh dunia, di antaranya Amerika Serikat dan Rusia. yang diketahui menjalin hubungan dekat dengan Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga : VIDEO: Gempa Bumi di Turki, 26 Orang Tewas
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko menyesali keputusan tersebut melalui sebuah pernyataan di Moskow pada Sabtu (11/7).
“Katedral itu berada di wilayah Turki. Tapi, tanpa pertanyaan lagi, itu (Hagia Sophia) adalah warisan semua orang,” ujarnya.
Yunani juga dengan cepat mengutuk keputusan tersebut sebagai tindakan provokasi, diikuti dengan kekecewaan yang diungkapkan oleh Prancis.
Baca Juga : Turki Cegat 6 Jet Tempur F-16 Yunani di Mediterania Timur
Tak hanya itu, Dewan Gereja Dunia, yang mewakili 350 gereja di dunia, juga telah menuliskan pernyataan kekecewaan terhadap Erdogan atas keputusannya kembali memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar