Dibangun 360 Masehi sebagai Gereja, Ini Sejarah Kelam Hagia Sophia

Dibangun 360 Masehi sebagai Gereja, Ini Sejarah Kelam Hagia Sophia

JAKARTA – Turki di bawah kendali Presiden Recep Tayyip Erdogan resmi menetapkan Hagia Sophia jadi masjid. Bangunan peninggalan sejarah itu ditetapkan UNESCO jadi warisan dunia.

Melalui akun Twitternya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menganggapnya sebagai kebangkitan bangunan bersejarah tersebut.

“Kebangkitan Hagia Sophia…,” tulis Erdogan di akun @RTErdogan pada Sabtu (11/7/2020). Tweet ini mendapat 23 ribu retweet dan komentar serta 76 ribu like dari para netizen.

Kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid sesuai Majelis Negara Turki membatalkan keputusan kabinet pada 1934. Keputusan ini mengundang reaksi dari masyarakat internasional, dengan sebagian mendukung dan menolak keputusan tersebut.

Baca juga: Erdogan Alihfungsikan Hagia Sophia Jadi Masjid, Dunia Barat Murka

Terlepas dari reaksi netizen, warga internasional, dan sikap tiap negara, Hagia Sophia memang punya sejarah yang sangat panjang. Dikutip dari History, Hagia Sophia jadi saksi kejatuhan dan kebangkitan dinasti penguasa Turki.

Baca juga: Erdogan Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Paus Fransiskus: Saya Sangat Tertekan

Hagia Sophia dalam bahasa Turki disebut Ayasofya sedangkan dalam bahasa latin adalah Sancta Sophia. Nama Hagia Sophia artinya adalah kebijaksanaan sesuai peruntukan bangunan tersebut sebagai rumah ibadah.

360 Masehi: Kaisar Bizantium, Constantius I, memerintahkan pembangunan Hagia Sophia sebagai sebuah gereja untuk umat Kristen Ortodoks Yunani di Konstantinopel yang kini bernama Istanbul. Awalnya gereja ini beratapkan kayu.

404 : Bangunan Hagia Sophia pertama terbakar akibat kerusuhan yang terjadi di sekitar bangunan tersebut. Kerusuhan diakibatkan konflik politik antar keluarga Kaisar Arkadios yang kemudian menjadi penguasa pada 395-408 AD.

415: Struktur kedua Hagia Sophia selesai dibangun Kaisar Theodosis II yang merupakan penerus Arkadio. Bangunan yang baru memiliki lima nave (tempat bangku-bangku umat) dan jalan masuk yang khas dengan atap terbuat dari kayu.

532: Dikutip dari Encyclopedia Britannica, Hagia Sophia terbakar kedua kalinya dalam peristiwa Revolusi Nika atau Nika Revolt. Revolusi tersebut melawan Kaisar Justinian I yang memerintah pada 527-565. Saat itu Hagia Sophia masih menjadi bangunan penting penganut Ortodoks Yunani.

532: Masih di tahun yang sama, Kaisar Justinian memerintahkan penghancuran Hagia Sophia karena kondisinya yang rusak parah. Dia memerintahkan pembangunan kembali gereja tersebut dengan menunjuk arsitek Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles).

537: Pembangunan ketiga Hagia Sophia selesai dalam lima tahun dan ibadah pertama dilakukan pada 27 Desember 537. Saat itu Kaisar Justinian disebut mengatakan, “Tuhanku, terima kasih atas kesempatan membangun sebuah tempat ibadah.”

Hagia Sophia melanjutkan perannya yang sangat penting dalam politik dan sejarah Bizantium, termasuk menjadi saksi Perang Salib. Wilayah Konstantinopel termasuk Hagia Sophia sempat berada di bawah kekuasaan Romawi untuk waktu singkat. Kekaisaran Bizantium dikisahkan berhasil menguasai kembali kota tersebut dan Hagia Sophia yang kembali rusak.

Perubahan besar Hagia Sophia selanjutnya terjadi sekitar 200 tahun kemudian saat Dinasti Ottoman menguasai Konstantinopel. Di bawah pimpinan Sultan Muhammad Al Fatih (Mehmed II), dinasti ini berhasil menaklukkan wilayah tersebut dan mengganti namanya menjadi Istanbul pada 1453.

Dengan pengaruh Islam, Hagia Sophia diubah menjadi masjid dengan menutup ornamen bangunan yang bertema Orthodox. Ornamen diganti kaligrafi yang didesain Kazasker Mustafa İzzet. Kaligrafi tersebut antara lain tulisan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, empat khalifah pertama, dan dua cucu Rasulullah SAW.

1. Pembangunan mihrab yang semula tidak ada

2. Penambahan dua lampu perak di tiap sisi mihrab yang dilakukan Kaisar Ottoman Kanuni Sultan Suleyman

3. Penambahan dua kubus marmer dari wilayah Bergama, sebuah kota di Turki, yang dilakukan Sultan Murad III

4. Pembangunan empat menara yang digunakan saat adzan

5. Struktur Hunkâr Mahfili, sebuah kompartemen yang digunakan penguasa untuk ibadah diganti dengan ruang lain dekat mihrab. Renovasi besar ini dilakukan Sultan Abdülmecid yang menunjuk arsitek Fossati bersaudara asal Swiss.

Dengan wujud yang baru, Hagia Sophia melanjutkan perannya menjadi saksi perkembangan banga Turki dan dunia internasional. Di masa modern inilah Haghia menjalani peran sebagai museum dan kembali jadi masjid.

1935: Di bawah pengaruh Presiden Kemal Ataturk, Hagia Sophia menjadi museum dan dilaporkan menarik minat sekitar tiga juta wisatawan tiap tahun. Karena sejarah dan keunikan, Hagia Sophia ditetapkan pula sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 1985.

2013: Isu mengembalikan Hagia Sophia sebagai masjid mulai hadir dengan sebagian masyarakat mulai mengakui peran penting Dinasti Ottoman

2020: Setelah tujuh tahun, masyarakat Turki dan internasional akan menyaksikan kembali Hagia Sophia menjadi masjid dengan ibadah pertama rencananya dilakukan pada 27 Juli 2020

Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga