Logo Sulselsatu

Pakar Epidemiologi Pembukaan Sekolah di Tengah Pandemi Bisa Munculkan Klaster Baru

Asrul
Asrul

Selasa, 14 Juli 2020 09:20

Sejumlah murid Yayasan Taman Pendidikan dan Pengajaran Ujung Pandang mengikuti lomba menghiasi pohon natal di sekolahnya di Jalan Latimojong, Makassar, Selasa (18/12/2018). (Sulselsatu/Moh Niaz Sharief)
Sejumlah murid Yayasan Taman Pendidikan dan Pengajaran Ujung Pandang mengikuti lomba menghiasi pohon natal di sekolahnya di Jalan Latimojong, Makassar, Selasa (18/12/2018). (Sulselsatu/Moh Niaz Sharief)

SULSELSATU.com – Sejumlah sekolah di Indonesia sudah mulai dibuka, proses belajar mengajar secara tatap muka dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai pembagian zona hijau yang menjadi landasan pembukaan sekolah tak seharusnya digunakan. Dia meminta pembukaan sekolah ditunda untuk mencegah risiko penularan virus Corona (Covid-19).

“Menurut saya sih tunda aja dulu. Walaupun Dikbud bikin aturan, bukan berarti itu izin untuk menyelenggarakan, dan zona hijau itu jangan sekali-kali dipakai sebagai zona yang menjamin tidak ada penularan,” ujar pakar epidemiologi FKM UI, Pandu Riono, dikutip detikcom, Selasa (14/7/2020).

Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Hadirkan Sekolah Aman Bencana di Kabupaten Gowa dan Sinjai

Pandu mengusulkan agar pembukaan sekolah dilakukan jika penularan virus Corona sudah turun pada titik terendah. Menurutnya, zona risiko penularan Corona sangat dinamis.

“Pokoknya dikendalikan sampai titik terendah. Saran saya jangan hanya mengandalkan kriteria dari Gugus Tugas nasional yang mengatakan itu zona hijau, karena itu sifatnya dinamis. Jadi kalau masih belum yakin, tunda dulu (pembukaan sekolah),” ungkapnya.

“Apapun tunggu suasananya lebih tenang, daripada nanti masuk (sekolah) terus ada masalah. Ini masih naik terus, belum bisa dikendalikan secara nasional,” imbuh Pandu.

Baca Juga : PT Masmindo Dwi Area Perkuat Komitmen Pendidikan Lewat Beasiswa untuk Mahasiswa Lingkar Tambang

Lebih lanjut, Pandu menyebut ada beberapa kasus kemunculan klaster baru penyebaran virus Corona meski sebelumnya sudah tak ada kasus lagi. Menurut Pandu, penularan virus Corona di Indonesia masih tinggi.

“Sebaiknya tunda dulu. Kita belajar dari pengalaman bahwa klaster-klaster baru tumbuh, padahal di sana udah nol. Makanya saya tidak setuju dengan penzonaan. Jadi akan menimbulkan masalah baru nanti, zona hijau tapi nanti tiba-tiba ada klaster. Teman-teman dari daerah terlalu percaya dengan Gugus Tugas nasional. Risiko masih tinggi, kalau saya anggap semua di Indonesia masih zona merah,” ungkap dia.

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...