SULSELSATU.com, MAKASSAR – Bank Indonesia (BI) Sulsel implementasikan penggunaan QRIS pada angkutan kota (angkot) di Makassar atau yang sering disebut ‘pete-pete’. Hal ini sebagai upaya dalam meminimalkan kontak langsung saat melajukan transaksi tunai di tengah pandemi saat ini.
Kepala BI Sulsel, Bambang Kusmiarso mengatakan, Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran merespon kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi dengan mengupayakan implementasi QRIS. Di tengah pandemi covid-19, implementasi QRIS diutamakan di sektor perdagangan ritel seperti pasar, toko barang kebutuhan pokok, dan rumah makan.
“Kemudian di sektor sosial keagamaan misalnta donasi, sumbangan, infaq, zakat, dan tempat ibadah. Selanjutnya untuk sektor kesehatan ada rumah sakit dan apotik. Namun, dengan kembalinya aktivitas masyarakat, kebutuhan QRIS di sektor transportasi menjadi sangat penting,” jelas Bambang, Jumat, (17/7/2020).
Baca Juga : Rp98,65 Miliar Transaksi Ekspor UMKM Disepakati Selama AMBF x SSIF 2024
Pembayaran menggunakan QRIS di angkot Makassar merupakan yang pertama di Indonesia. Strategi pembayaran digital ini diharapkan juga mendukung kebijakan pemerintah di era new normal sebagai new lifestyle masyarakat yang mengacu pada protokol safety, cleanliness dan healthy (SHC).
Melalui implementasi QRIS, transaksi non tunai menjadi cepat, mudah, murah, aman dan handal atau yang dikenal dengan tagline “cemumuah”.
“Hingga Juni 2020, jumlah merchant yang telah mendaftarkan diri untuk menggunakan QRIS di Sulsel mencapai 92.009 atau tumbuh sebesar 173 persen sejak Desember 2019. Tingkat pertumbuhan di Sulsel tersebut berada diatas pertumbuhan nasional 127,1 persen. Capain ini juga membuat Sulsel menempati posisi ke-8 sebagai salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan tertinggi diantara wilayah kerja Bank Indonesia,” pungkasnya.
Baca Juga : AMBF x SSIF 2024 Hadirkan 30 Exhibitor dengan Target Total Transaksi Rp9,5 Triliun
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar