JAKARTA – Diskusi publik yang membahas keamanan siber teknologi Pilkada 2020 yang digelar Perludem pad Minggu (19/7/2020) malah dikacaukan dengan serangan peretas atau hacker.
Hancker tiba-tiba mencoret-coret slide show milik Anggota Bawaslu M. Afifuddin. Aksi peretasan di tengah diskusi menggunakan aplikasi Zoom itu dikenal dengan istilah Zoombombing.
Aksi peretasan ini terjadi saat Afifuddin sedang melakukan presentasi. Bahkan ada juga suara wanita yang sedang orgasme dalam aksi peretasan tersebut.
Baca Juga : Microsoft Deteksi Serangan Hacker Rusia hingga China Jelang Pilpres AS
Kejadian tersebut terjadi sekitar 40 menit setelah diskusi dimulai. Afifuddin mendapat giliran untuk presentasi setelah Anggota KPU RI, Viryan Azis menyelesaikan paparannya.
“Wah jadi grogi berbicara siber ini, jadi berkeringat. luar biasa diskusi ini, kita sedang bahas serangan siber, kita yang diserang,” kata Afifuddin usai diserang hacker saat diskusi.
Setelah aksi peretasan tersebut, penyelenggara acara berusaha untuk menghapus sang peretas.
Baca Juga : Server Honda Diserang Peretas, Pabrik di Tiga Negara Setop Produksi
Lebih lanjut, penyelenggara menyarankan agar Afifuddin menghentikan share screen saat melakukan presentasi. Peretasan sempat berhenti setelah Afifuddin menghentikan share screen.
Namun penyelenggara kemudian meminta Afifuddin untuk menghidupkan kembali share screen karena penyelenggara mengklaim telah mengeluarkan peserta dari diskusi virtual. Nyatanya saat Afifuddin menyalakan share screen, coretan-coretan peretas kembali muncul.
Istilah Zoombombing adalah serangan yang dilancarkan hacker berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian disertai ancaman.
Baca Juga : Saingi Zoom, WhatsApp Kembangkan Fitur Video Konferensi hingga 50 Orang
Pakar keamanan siber dari CISSRec, Pratama Persadha mengatakan aplikasi konferensi video memiliki celah pelanggaran privasi. Salah satu celahnya adalah host maupun pihak ketiga bisa memantau kegiatan pengguna saat konferensi video.
Bahkan celah selanjutnya adalah tamu tak diundang bisa ikut ke rapat tanmelakukanpa diundang bermodalkan tautan rapat online.
“Saat para pengguna melakukan konferensi video ada kemungkinan host maupun pihak ketiga memonitor kegiatan pengguna, dan orang asing ikut dalam rapat tanpa diundang, populer dengan nama zoombombing,” kata Pratama, Kamis (2/4/2020) lalu.
Baca Juga : Keamanan Lemah, Popularitas Zoom Kian Terpuruk Dikompori Kompetitor
Sebelumnya, Rapat Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) yang dilakukan lewat aplikasi konferensi video Zoom dimasuki oleh penyusup. Penyusup kemudian menampilkan gambar yang tidak senonoh.
Pengamat keamanan siber dari CISSRec, Pratama Persadha mengatakan hal ini disebut zoombombing yang terjadi berulang kali di seluruh dunia. Zoombombing adalah bentuk ancaman pada para pengguna Zoom.
“Para peretas masuk lewat link yang disebarkan maupun celah keamanan yang ada. Sekali masuk, para peretas bisa mengirimkan berbagai file dalam meeting tersebut. Hal inilah yang kemungkinan terjadi dalam zoom meeting di Wantiknas,” ujar Pratama dalam keterangan resmi, Jumat (17/4/2020).
Baca Juga : Sebarkan Malwarwe, Hacker Numpang Lewat di Virus Corona
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar