JAKARTA – Presiden Brasil Jair Bolosonaro dinyatakan positi Covid-19. Hanya saja, ia menuai sorotan karena tetap lalu lalang kendati positi terinfeksi SARS-CoV-2.
Seperti dilansir CNN, Senin (20/7/2020), peristiwa itu terjadi pada Minggu kemarin di ibu kota Brasilia. Bolsonaro terlihat berjalan-jalan di taman istana kepresidenan pada sore hari waktu setempat.
Bolsonaro sempat menemui para pendukungnya. Namun, mereka hanya melihat dari kejauhan karena taman itu dipisahkan oleh sebuah kanal kecil.
Baca Juga : Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara
Saat itu Bolsonaro didampingi oleh sejumlah ajudan. Namun, para ajudan masih berani berdekatan dengan Bolsonaro yang positif corona.
Bolsonaro juga nampak beberapa kali menurunkan masker ketika berbicara dengan para staf dan ajudan yang mendampinginya.
Saat itu, Bolsonaro juga terlihat membawa sebuah kotak yang diperkirakan berisi obat.
Baca Juga : Pengumuman! Restrukturisasi Kredit Perbankan Penanganan Pandemi Covid-19 Berakhir
Sejak dinyatakan tertular Covid-19, Bolsonaro mengunggah video melalui media sosial yang memperlihatkan dia sedang meminum obat hidroksiklorokuin yang biasa digunakan untuk mengobati malaria.
Padahal, para ahli penyakit menular di Brasil sudah melarang para dokter untuk menggunakan obat itu untuk mengobati pasien Covid-19.
Sebelum terjangkit Covid-19, Bolsonaro kerap menolak mengenakan masker. Dia juga meremehkan bahaya virus corona yang dia anggap hanya flu biasa.
Baca Juga : Unik! Angsa Menjadi Penjaga di Penjara Brasil, Mengawasi Tahanan Jika Ingin Kabur
Bolsonaro juga tidak mengindahkan anjuran menjaga jarak dan ikut berpawai bersama para pendukungnya. Sampai saat ini jumlah kasus infeksi Covid-19 di Brasil mencapai jutaan dan berada di posisi kedua terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Yakni 2.098.389 orang yang terinfeksi, dengan 79.488 pasien meninggal.
Kelompok yang paling rentan dalam wabah Covid-19 di Brasil adalah kalangan kaum menengah ke bawah dan para suku terasing di wilayah pedalaman Amazon.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar