SULSELSATU.com, ISTANBUL – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki mengecam pernyataan para pejabat Yunani dan pembakaran bendera Turki di Yunani setelah Shalat Jumat pertama di Hagia Sophia.
“Yunani menunjukkan sekali lagi permusuhannya pada Islam dan Turki, dengan reaksi berlebihan pada Masjid Hagia Sophia dibuka untuk shalat,” ujar juru bicara Kemlu Turki Hami Aksoy dalam pernyataan tertulis.
Yunani mengkritik perubahan Hagia Sophia jadi masjid setelah puluhan tahun sebagai museum. Hubungan Yunani dan Turki pun semakin memburuk.
Baca Juga : Setelah 86 Tahun, Shalat Jumat di Hagia Sophia Kembali Digelar
Gereja-gereja di Yunani membunyikan lonceng duka pada Jumat (24/7/2020) saat Presiden Turki Tayyip Erdogan bergabung Shalat Jumat di gedung bersejarah itu.
Kemlu Turki menyatakan pihaknya mengecam keras pernyataan permusuhan oleh pemerintah dan parlemen Yunani dan pembakaran bendera Turki di kota Thessaloniki, Yunani.
“Hagia Sophia dibuka untuk shalat sebagai masjid sesuai kehendak rakyat Turki dan milik Turki seperti semua aset budaya di negeri ini,” papar pernyataan Kemlu Turki.
Baca Juga : Jelang Salat Perdana, Erdogan Sidak ke Hagia Sophia
Yunani dan Turki berbeda pendapat dalam berbagai isu mulai dari wilayah udara hingga zona maritim dan perpecahan etnik Siprus. Mereka juga saling kecam dalam isu beting kontinental di Mediterania timur, wilayah yang kaya sumber daya alam.
Editor: Kink Kusuma Rein
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar