Disdikbud Jeneponto Bakal Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Dua Kecamatan

Disdikbud Jeneponto Bakal Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Dua Kecamatan

SULSELSATU.com, JENEPONTO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jeneponto akhirnya menindaklanjuti intruksi Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar. Dalam intruksinya meminta agar dilakukan uji coba sekolah dibuka di tengah Pandemi Covid-19.

Kepala Kadisdikbud Jeneponto, Nur Alam kepada Sulselsatu.com, membenarkan adanya kesepakatan uji coba sekolah di buka untuk proses belajar mengajar ditingkat SD dan SMP dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Berdasarkan petunjuk bapak bupati untuk dinas pendidikan sekolah tetap muka, maka kami semua stakeholder di dinas pendidikan melakukan rapat koordinasi,” ujar Kadisdikbud Jeneponto Nur Alam, Senin (27/7/2020).

Hasil rapat dinas pendidikan kata Nur Alam juga telah disampaikan ke Bupati Jeneponto Iksan Iskandar di acara Coffe Morning.

“Saya sudah sampaikan ke bapak bupati bahwa Insya Allah sekolah tatap muka akan dapat dilaksanakan dengan beberapa catatan, pertama kita lakukan dengan skala terbatas dan melihat kondisi wilayah,” katanya.

Hanya saja, uji coba sekolah dibuka tidak berlaku di 11 kecamatan di Jeneponto, melainkan hanya dua kecamatan.

“Maka dimungkinkan untuk dilakukan sekolah tatap muka SD dan SMP, untuk SMP di sarankan dilaksanakan di Kecamatan Tarowang dan untuk SD kami mencoba melaksanakan di Kecamatan Rumbia,” katanya.

Alasan uji coba di dua kecamatan lanjut Nur Alam, karena melihat tingkat penyebaran Covid-19.

“Dua kecamatan ini akan menjadi uji coba sekolah tatap muka SMP di Kecamatan Tarowang dan SD di Kecamatan Rumbia. Alasanya hanya dua kecamatan dilakukan, pertama skalanya kita perkecil dan dari segi penyebaran Covid-19,” jelas Nur Alam.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dalam rapat berharap ke kepala dinas pendidikan agar proses belajar di sekolah dilakukan minimal dua kali seminggu namun tetap mengacu protokol kesehatan.

“Tadi saya sarankan ke kepala dinas pendidikan, apa boleh dikasih sekolah anak-anak paling tidak coba mi dulu dua kali seminggu, apakah hari Senin atau hari apa supaya ada aktivitas,” kata Iksan.

Ketika uji coba ini dilakukan sukses tanpa ada penyebaran Covid-19, maka Iksan berharap agar proses belajar dilanjutkan di sekolah.

“Nanti kita lihat, apakah akan dilakukan atau tidak (proses belajar mengajar di sekolah) Kalau memang tidak membahayakan anak karena anak ini adalah generasi bangsa kita, tapi kita coba dua hari seminggu kalau bagus kita lanjutkan namun tetap mengacu protokol kesehatan, dan kalau tidak baik, kita berhentikan,” jelas Iksan Iskandar.

Penulis: Dedi

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga